Membuat Keputusan Mendahulukan Logika Atau Perasaan? Simak Ulasan Berikut!

- 24 Mei 2022, 09:13 WIB
Ilustrasi Membuat Keputusan Mendahulukan Logika Atau Perasaan? Simak Ulasan Berikut!
Ilustrasi Membuat Keputusan Mendahulukan Logika Atau Perasaan? Simak Ulasan Berikut! /Pixabay.com/

PORTAL BOJONEGORO - Ketika Seseorang menghadapi masalah, akan berbeda cara mengatasinya.

Ada yang mengedepankan perasaan, ada pula yang memprioritaskan logika.

Biasanya yang terjadi, ketika seseorang mengalami kondisi di mana hati dan pikirannya tidak sinkron akan membuat dirinya menjadi kebingungan.

Baca Juga: Seperti Inilah Jika Seseorang Itu Berkelas, Simak Ulasannya!

Mana yang diikuti, kata hati (perasaan)?, atau pikiran (logika)?.

Ia akan dihantui oleh pergulatan 2 hal tersebut, antara hati dan pikirannya. Pada akhirnya, ia menjadi ketakutan untuk memutuskan sesuatu.

Selama ini memang kita dibiasakan untuk berpikir bahwa perasaan dan logika itu adalah 2 hal yang bertolak belakang.

Tidak jarang kita sering mendengar sebuah ungkapan, "pahamilah perasaanku, jangan pakai logika mulu!", atau ada juga ungkapan, "Ah ini nggak logis, pasti emosi yang bermain!".

Logika dan perasaan menjadi seperti 2 kutub yang tak sejalan dan justeru terkesan sangat berlawanan.

Yang apabila diartikan, ketika logika benar, maka yang disalahkan adalah perasaan, pun sebaliknya.

Baca Juga: Tes Visual : Sangat Sulit, Buktikan Jika Kamu Teliti, Temukan Angka 120 Pada Gambar Ini

Padahal keputusan yang diambil atas dasar salah satu dari keduanya tidak pernah benar-benar benar, dan tidak pernah benar-benar salah.

Tidak ada yang absolut, entah itu benar atau salah antara keputusan yang lahir dari logika maupun perasaan.

Lantas bagaimana solusi?, seperti apakah kita menyikapi kondisi hati dan pikiran yang kerapkali terkesan tidak sinkron itu?.

Dilansir dari Kanal YouTube Abdi Suardin, berikut ini penjelasannya.

Seseorang yang mengambil keputusan atas intervensi logika, bukan berarti ia tidak berperasaan. Sedangkan orang yang menggunakan perasaan bukan berarti ia tidak logis.

Semua tergantung pada konteksnya, situasinya, cara pandangnya, dari masing-masing individu.

Baca Juga: Tes Visual : Terdapat 4 Huruf P Diantara Huruf R Pada Gambar Ini, Temukan Jika Anda Memiliki Tingkat Kefokusan

Keputusan yang tepat bisa kita raih dengan menyeimbangkan penggunaan logika yang kuat dan dosis perasaan yang sehat.

Pikirkan nalarmu secara matang, dan rasakan emosi perasaanmu dengan tenang.

Membuat keputusan yang berdasarkan perasaan saja, berpotensi menghasilkan keputusan yang irasional (tidak masuk akal), sehingga membuat keputusan tersebut menjadi salah.

Sedangkan keputusan yang hanya berdasarkan logika saja, akan membuat keputusan yang kaku dan tanpa makna, sehingga kita menjadi seperti kehilangan arah.

Layaknya siang dan malam, mereka memiliki peran yang sama dalam menunjang keindahan semesta.

Logika dan perasaan pun demikian adanya, kita hanya perlu memahami, kapan keputusan itu mesti didominasi oleh logika, dan kapan harus memprioritaskan perasaan.

Baca Juga: Tes Visual : Bentuk Kaki Pada Gambar Ini Menunjukkan 4 Hal Kepribadian Anda, Salah Satunya Pemikir Sejati

Sebab, ketika sebuah keputusan yang kita ambil sama melibatkan logika dan perasaan, pasti keputusan tersebut adalah sebuah keputusan yang terbaik.

Nah, sekarang jika anda memiliki masalah, silahkan pikirkan dengan nalar, dan hasrati dengan perasaan.

Kira-kira keputusan yang seperti apa dan bagaimana yang harus anda ambil?.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x