Mengenal Lebih Dekat Anthony Albanese Yang Terpilih Menjadi Perdana Menteri Australia

- 23 Mei 2022, 09:24 WIB
Ilustrasi bendera Australia, kekuasaan partai buruh berakhir./pixabay/OpenClipart-Vectors
Ilustrasi bendera Australia, kekuasaan partai buruh berakhir./pixabay/OpenClipart-Vectors /

PORTAL BOJONEGORO - Australia akan segera dipimpin oleh Ketua Partai Buruh Anthony Albanese setelah kemenangan partai itu dalam pemilu legislatif akhir pekan ini.

Diketahui Anthony Albanese akan menjadi Perdana Menteri baru Australia setelah petahana Scott Morrison mengakui kekalahan dalam pemilihan umum negara itu.

Anthony Albanese, yang partai buruhnya tampaknya akan membentuk pemerintahan minoritas, akan menjadi PM Australia keenam yang menjabat dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Simak! Inilah Gejala dan Cara Penularan Penyakit Cacar Monyet

Australia telah menjadi outlier pada isu-isu seperti perubahan iklim , tetapi itu sekarang tampaknya akan berubah karena negara tersebut telah memilih pihak-pihak yang menganjurkan tindakan yang lebih besar pada masalah ini.

Dilansir dari National World Pada Minggu, 22 Mei 2022, Pemilu Australia 2022 : siapa Anthony Albanese? Perdana Menteri baru akan dilantik saat Scott Morrison mengakuinya.

Anthony Albanese, 59, adalah salah satu politisi terlama di Australia.

Baca Juga: Uji Coba Headset Mixed Reality Baru Meta, Mark Zuckerberg Ungkap Sedikit Bocoran

Anthony Albanese atau yang sering di sapa "Albo," Lahir di New South Wales pada tahun 1963, Mr Albanese dibesarkan di perumahan sosial oleh seorang ibu tunggal, Maryanne Ellery, yang harus mengambil tunjangan cacat.

Ayahnya Carlo Albanese adalah seorang pengusaha Italia yang ditemui ibunya saat bepergian keliling Eropa.

Albanese bergabung dengan Partai Buruh di usia 20-an dan bekerja dalam politik di tingkat negara bagian dan federal, sebelum terpilih menjadi anggota Parlemen Australia pada ulang tahunnya yang ke-33 pada tahun 1996.

Baca Juga: Simak! Cara Membedakan Sakit Tenggorokan Biasa Dengan Penyakit Lainnya

Ketika Partai Buruh terpilih pada 2007 di bawah kepemimpinan Kevin Rudd, ia menjabat sebagai menteri infrastruktur dan transportasi - peran yang juga ia jabat di bawah penerus Rudd, Julia Gillard.

Dia menggantikan Bill Shorten sebagai pemimpin oposisi di Australia setelah pemilihan umum 2019.

Mr Albanese telah berjanji untuk memperkenalkan paket pengeluaran publik utama untuk mendukung sektor perawatan sosial Australia, menurunkan biaya penitipan anak, dan meningkatkan manufaktur di negara itu.

Baca Juga: Tes Visual : Seru! Temukan kata Tanggo, Dalam Waktu Kurang Dari 15 Detik, Bisa membuktikan Kecerdasan Anda

Kebijakan lainnya termasuk target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 43% pada tahun 2050 serta mendukung negara kesejahteraan.

Australia saat ini sedang berjuang melawan tingkat inflasi tertinggi sejak 2001, di samping melonjaknya harga rumah.

Pemerintahan Partai Buruh juga akan mengadakan referendum untuk memberikan hak yang lebih.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x