Portal Bojonegoro – Rowo Banyuwangi Jawa Timur yang merupakan Lokasi asli KKN di Desa Penari.3
Hal tersebut disampaikan salah seorang penjaga sekaligus pengelola Rowo Bayu.
Sudirman merupakan pengelola sekaligus penjaga meyakinkan bahwa tempat yang dikelolanya itu adalah lokasi asli KKN di Desa Penari.
Baca Juga: Benarkah Rowo Bayu adalah Lokasi KKN di Desa Penari? Berikut Cerita Sudirman Penjaga Lokasi
Berdasarkan dengan catatan tahun dan tanggal KKN di Rowo Bayu, dia berkeyakinan bahwa beberapa kejadian tersebut serupa dengan kisah KKN di Desa Penari.
Sudirman pun, memberikan kesaksian berdasarkan cerita yang disampaikan kepadanya oleh Kepala Desa Rowo Bayu.
Dia mengatakan bahwa ada enam orang mahasiswa dari Surabaya sempat melakukan KKN di Rowo Bayu pada tahun 2008.
"Nah dalam studi kasusnya dua remaja ini ada ikatan asmara, sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs, (tapi) keluar situs. Agak di utaranya," katanya.
Selain itu, menurutnya bahwa kedua mahasiswa itu, diajak seseorang untuk mampir ke rumah dan kemudian diberi suguhan makanan dan sebagainya.
Baca Juga: Ternyata, Pemeran Mbah Dok di Film KKN di Desa Penari Berparas Cantik, Ini Profil Aslinya
"Dan ceritalah 'ini desa apa? si mahasiswanya tanya. Dan dijawablah 'ini Desa Penari'," kata Sudirman melanjutkan.
Kemudian ketika hari menjelang malam, mahasiswa itu pulang dengan membawa bingkisan oleh-oleh dari si empunya rumah yang disinggahi.
"Nah bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran gitu kan. dimasukkan ke tas, dibawalah pulang, langsung ke wisata ke Rowo Bayu," ungkapnya.
Lanjut, Sudirman menambahkan ceritalah kedua mahasiswa ini kepada teman-temannya bahwa ada Desa bernama Desa Penari diatas.
"Di bawah tiang bendera ada bundaran bangunan, temen-temannya udah di situ. Ceritalah (kedua) mahasiswa ini bahwa dari atas dan ada desa, namanya Desa Penari," ujarnya.
Sontak teman-temannya protes dan merasa hal itu tidak mungkin. Kata dia, Lalu ditunjukkan bingkisan yang dibawa oleh kedua mahasiswa tersebut.
"Dan betapa terkejutnya, begitu dibuka ternyata bukan lagi bungkus koran, kertas, tapi daun talas. Setelah dibuka isinya kepala kera baru dipotong," ucapnya.
Melihat hal tersebut, membuat seorang mahasiswa laki-laki pingsan dan beberapa hari kemudian meninggal dunia.
"Kemudian ceweknya menyusul satu bulan kemudian," ucapnya. katanya dikutip Portal Bojonegoro dari Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @erickthohir, pada Jumat 20 Mei 2022
Sudirman meyakini bahwa itulah cerita yang sesungguhnya terjadi. Saat diwawancarai Erick Thohir
"Itu cerita sesungguhnya dari cerita Kepala Desa Rowo Bayu, dan KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa semua tercatat,".***