Erik Tohir Kupas Tuntas Cerita Dibalik Film KKN Bersama Pak Sudirman Selaku Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu

- 18 Mei 2022, 13:04 WIB
Eric Tohir (kanan) ingin mengungkap cerita di balik film KKN DI DESA PENARI.
Eric Tohir (kanan) ingin mengungkap cerita di balik film KKN DI DESA PENARI. /Instagram/@erictohir/

PORTAL BOJONEGORO - Film KKN di Desa Penari tengah booming dan menarik antusias masyarakat untuk menontonnya di bioskop.

Namun, siapa yang kira bahwa film ini diilhami dari kisah nyata.

Cerita asli KKN di Desa Penari pertama kali ditulis oleh akun SimpleMan @SimpleM81378523 pada tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra: Singapura Harus Jelaskan Pencekalan Terhadap Ustadz Abdul Somad

SimpleMan kerap menulis utas berisi cerita horor dengan lokasi di Indonesia yang sebagian besar diklaim sebagai kisah nyata.

Akan tetapi untuk membenarkan cerita asli dibalik dari film KKN ini, Erik Tohir pun ikut membenarkan melalui video unggahan akun Instagram milik pribadinya bersama Bapak Sudirman selaku pengelola dan penjaga Rowo Bayu.

Unggahan tersebut berjudul "Mengupas kebenaran dibalik cerita KKN di desa penari langsung dari pengelola dan penjaga Rowo Bayu, Bapak Sudirman".

Baca Juga: Atasi Asam Urat Dengan Ampun, 3 Obat Herbal Ini Baik Untuk Dikonsumsi

Video yang berdurasi 2:49 itu membeberkan cerita asli dari pengelola Rowo Bayu Bapak Sudirman.

Dalam video tersebut Erik Tohir mengatakan bahwa cerita ini sangat menarik untuk digali.

Dia pun menanyakan bahwa apakah cerita tersebut benar-benar nyata? Bukan mitologi atau dongeng semata?

Baca Juga: 10 Manfaat Daun Jarak Pagar Untuk Bayi Dan Kesehatan Lainnya

Sudirman pun menceritakan bahwa cerita penari berangkat dari KKN 2008,

"Waktu itu ada enam mahasiswa dari Surabaya dalam studi kasusnya, dua remaja ada ikatan asmara sehingga dalam menjelajahi itu kedua pasangan ini keluar dari daerah tempat mereka.

Kedua pasangan pun itu keluar agak ke utaranya dan disitu mereka berdua bertemu dengan seseorang.

Baca Juga: Covid 19 Semakin Terkendali, Presiden Jokowi Longgarkan Kebijakan Pemakaian Masker Bagi Masyarakat

Mereka berdua diajak mampir ke rumahnya, sampai di rumahnya mereka berdua diberi makanan dan lain sebagainya.

Mahasiswa pun bertanya kepada orang itu, ini desa apa? Orang itu menjawab ini desa penari.

Karena sudah sore, mahasiswa itu pamit pulang dan diberi bingkisan oleh orang tersebut.

Bingkisan yang diberi itu sangat bagus, kemasannya serta dipakai kertas koran

Mahasiswa pun itu mengambilnya dan mengisi bingkisan itu kedalam tasnya dan langsung dibawa pulang ke wisata rowobayu.

Sesampainya dirowobayu, mahasiswa itu bercerita kepada teman-temannya bahwa dirinya dari atas dan disana ada desa yang bernama penari.

Baca Juga: Siapkan Skema Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022, Pemerintah Siap Menyalurkan Dana Ke Pemerintah Arab Saudi

Teman-temannya pun mengatakan bahwa diatas sudah tidak ada desa lagi.

Karena dia ingin membuktikan bahwa di atas benar-benar ada desa, dia pun membuka bingkisan yang diberi oleh orang itu.

Sontak ketika membuka bingkisan itu, isinya tidak lagi kertas koran, akan tetapi sebuah daun talas yang berisikan kepala kera yang baru di potong.

Mahasiswa yang membawa bingkisan itu langsung pingsan dan dalam beberapa hari kemudian dia pun meninggal serta di susul oleh pacarnya yang telah bersamanya itu."

Di akhir ceritanya pak Sudirman memperlihatkan sebuah foto titik kejadian itu kepada Erik Tohir, dan foto tersebut terlihat sebuah sumur yang persis sama dengan titik pada pengambilan film KKN tersebut.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x