Inilah 4 Ajaran Menjalani Hidup Dengan Damai ala Filsafat Stoa Atau Stoicisme

- 12 Mei 2022, 16:48 WIB
Ilustrasi buku filsafat
Ilustrasi buku filsafat //Pixabay/blende12 //Pixabay

PORTAL BOJONEGORO - Setiap manusia sangat mendambakan kedamaian didalam hidup dan kehidupannya.

Hidup yang damai adalah hal yang selalu menjadi cita-cita setiap individu.

Siapapun dia, setiap orang pasti berkeinginan agar hidupnya menjadi tentram dan damai.

Baca Juga: Simak! Berikut Ini 3 Tips Mengatasi Kesedihan, Ampuh dan Pasti Bisa

Berikut ini, akan diulas 4 cara untuk hidup damai ala filsafat stoa atau stoicisme.

1. Kurangi mengeluh.

Tips pertama agar hidup bahagia adalah, kurangi mengeluh. Di dalam pikiran anda sebisa mungkin anda harus mengurangi keluhan.

Mengeluh hanya akan memperkeruh keadaan, olehnya kurangilah mengeluh, bahkan ke diri sendiri.

Hal ini diajarkan oleh salah seorang Filsuf yang bernama Marcius Aurelius.

Marcius Aurelius berkata, ketika kita sedang mengeluh, kita tengah mengarahkan energi kita keluar, dan kita akhirnya mulai mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kontrolnya kita.

Filosofi stoicisme mengajarkan, pentingnya pengembangan diri kita, pentingnya hal internal, pentingnya memperhatikan hal-hal yang berada di dalam kontrolnya kita.

Hal-hal yang berada di luar kontrolnya kita, tidak perlu kita keluhkan.

Meskipun terkadang mengeluh juga akan memberikan sedikit dampak postifi, akan tetapi hal itu mesti disertai dengan tindakan mengembangkan diri.

Jadi kurangi mengeluh, dengan demikian kedamaian akan menghampiri kehidupan kita.

Baca Juga: Catat! Inilah Ciri-ciri Orang Sombong, Nomor 3 Sering Terjadi

2. Hindari menceritakan ke semua orang tentang pengembangan dirimu.

Poin ke-2 ini adalah ungkapan dari Epictetus. Mengapa dia katakan demikian?.

Hal ini karena banyak orang yang sering menyuarakan pengembangan diri mereka ke orang lain.

Ini dikarenakan mereka berkekspektasi dimana mereka mengharapkan pujian dan perhatian dari orang-orang sekitar.

Jika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, maka yang dia dapatkan hanyalah kekecewaan, dan itu mengganggu kedatangan bahagia dan kedamaian dalam hidupnya.

Stoicisme mengajarkan, bahwa kita mengembangkan diri, itu motivasinya karena diri kita sendiri, bukan pujian atau penghargaan dari orang lain.

Olehnya, tidak perlu kita menceritakan pengembangan diri kita kesemua orang.

Teruslah mengembangkan diri, dan biarkan hasil yang akan menceritakannya sendiri kepada orang lain tanpa anda ceritakan.

Baca Juga: Catat Ini! Jangan Beritahu Hasil Gaji Anda Kepada 3 Orang Ini

3. Lakukan setiap hal secukupnya atau seperlunya.

Musonius Rufus salah satu filsuf stoa yang mengajarkan poin ke-3 ini.

Kalau dalam konteks makan dan minum, mereka akan menjalani prosesi makan dan minum itu dengan baik dan secukupnya.

Maksudnya menikmati pelan-pelan dan berhenti jika dirasa itu sudah cukup.

Hal ini sebenarnya bisa diterapkan kesemua hal. Artinya melakukan sesuatu seperlunya dan tidak berlebihan.

Sehingganya kita tidak menguras tenaga pada  sesuatu hal yang tidak sapatutnya kita perbuat.

Baca Juga: Anda Zodiak Taurus? Waktunya Untuk Keluar dari Situasi yang Buruk, Simak Penjelasannya

4. Perbanyaklah mendengar daripada berbicara.

Poin keempat ini, berasal dari ungkapan salah satu filsuf yang bernama Zeno Of Citium.

Zeno Of Citum berpendapat, manusia punya dua telingah dan satu mulut, itu artinya kita sepatutnya lebih banyak mendengar ketimbang berbicara.

Dengan metode banyak mendengar ini, kita akan lebih banyak menyerap informasi dari pada banyak berbicara yang belum tentu itu baik dan benar.

Itulah 4 ajaran menjalani hidup dengan damai ala filsafat stoa atau stoicisme yang dikutip dari berbagai sumber.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x