Portal Bojonegoro – Kondisi darurat di Almaty Kazakhstan diterapkan setelah adanya seruan untuk menyerang pusat pemerintahan dan militer.
Penerapan darurat tersebut berlaku selama dua pekan sebagaimana pengumuman dari Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev di kantornya.
Dimana Tokayev mengumumkan bahwa kondisi tidak terkendali berawal dari aksi protes yang berubah menjadi kekerasan.
Baca Juga: UNHCR Lepas Tangan Soal Pengungsi Rohingya Kepada Indonesia.
Almaty yang menjadi kota terbesar di negara Asia Tengah itu, dan di provinsi Mangistau di bagian barat situasinya kian mencekam.
"Seruan-seruan untuk menyerang kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal," kata Tokayev dalam pidato lewat video beberapa jam sebelumnya. "Pemerintah tidak akan jatuh, tapi kami ingin saling percaya dan dialog daripada konflik."
Saat dia berbicara, polisi di Almaty menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan pengunjuk rasa yang menyerbu kantor wali kota, koresponden Reuters melaporkan dari tempat kejadian.***
Artikel Rekomendasi