Perlawanan Meluas Melawan Junta Militer di Myanmar

- 18 Januari 2022, 12:44 WIB
Tatmadaw Myanmar, Perlawanan Meluas Melawan Junta Militer di Myanmar.
Tatmadaw Myanmar, Perlawanan Meluas Melawan Junta Militer di Myanmar. /Agencies/

Portal Bojonegoro - Perlawanan Meluas Melawan Junta Militer di Myanmar akibat kekejaman yang dilakukan oleh pihak militer yang mengkudeta pemerintahan sebelumnya.

Berbeda dengan empat tahun lalu, yang menjadi sasaran junta kali ini adalah hampir semua etnis yang sebagian besar memang sudah lama memberontak dan kini berkoalisi dengan kelompok anti-junta pendukung Suu Kyi.

Tatmadaw menggulingkan Suu Kyi pada Februari 2021 dengan alasan kecurangan dalam pemilu 2020 padahal partai yang dipimpin pemimpin kharismatis ini menang telak dalam pemilu yang demokratis. Suu Kyi ditahan, kabinetnya dibubarkan, orang-orangnya ditahan.

Baca Juga: Hancurnya Myanmar yang Berasal dari Perang Saudara

Pembangkangan sipil pun terjadi, tapi kemudian ditindas dengan brutal oleh junta pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing, sampai pesawat tempur pun akhirnya dikerahkan ketika gerakan sipil menjadi pemberontakan nasional.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP), sejak kudeta, Tatmadaw dan polisi telah membunuh lebih dari 1.375 orang dan menangkap 11.200 orang.

Pembunuhan kerap dilakukan sistematis dan dalam skala massal. Human Rights Watch menyebut salah satu kasus pertama pembunuhan massal terjadi pada 14 Maret di Hlaing Tharyar di dekat Yangon.

Saksi mata mengatakan tentara menembaki demonstran dengan senapan serbu sampai menewaskan sedikitnya 65 orang.

Awalnya penentangan terhadap junta berlangsung damai lewat pembangkangan sipil. Namun karena junta kian brutal, sebagian gerakan perlawanan damai itu memutuskan angkat senjata.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah