Konflik Rusia Dan Ukraina, Turki Tawarkan Menjadi Tuan Rumah Dalam Dialog Damai Dan Gencatan Senjata

- 6 Maret 2022, 09:24 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Konflik Rusia Dan Ukraina, Turki Tawarkan Menjadi Tuan Rumah Dalam Dialog Damai Dan Gencatan Senjata.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Konflik Rusia Dan Ukraina, Turki Tawarkan Menjadi Tuan Rumah Dalam Dialog Damai Dan Gencatan Senjata. /Murat Cetinmuhurdar/Reuters


PORTAL BOJONEGORO – Juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, mengatakan Turki siap membantu menyelesaikan krisis yang dihadapi dua negara tersebut.

“Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghubungi Vladimir Putin melalui telepon untuk membahas invasi Rusia terhadap Ukraina,” pada Minggu, 6 Maret 2022.

Meskipun Turki merupakan salah satu anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam. Namun, Turki memiliki hubungan yang baik dengan keduanya, tetapi tetap menentang atas apa yang telah dilakukan Rusia.

Selain itu, Istana Presiden Ankara menyebut invasi itu tidak dapat diterima, akan tetapi Turki kembali menawarkan untuk menjadi tuan rumah dalam dialog damai, sambil menyerukan gencatan senjata.

Baca Juga: Kuasai Pembangkit Nuklir Ukraina, China Minta Semua Pihak Untuk Menahan Diri

“Erdogan meminta kapada Vladimir Putin untuk kembali mengulangi tawaran kepadanya untuk mendirikan koridor kemanusiaan yang diperlukan untuk mengevakuasi warga sipil dan pengiriman bantuan serta memberikan kesempatan gencatan senjata,” kata Kalin Saat berbicara kepada wartawan di Istanbul pada Sabtu, 5 Maret 2022.

Dia juga mengatakan dikutip Portal Bojonegoro dari Pikiran-Rakyat.com melalui Reuters. Erdogan memberi pesan kepada Vladimir Putin untuk memberikan ruang diplomasi.

"Pesan Erdogan adalah perang dan serangan segera dihentikan, agar pembicaraan bisa dimulai dengan berkumpul pada saat yang tepat dan memberi kesempatan diplomasi," ungkap Kalin.

Meskipun, Turki pernah menjual drone kepada Ukraina yang membuat marah Rusia, dan menentang kebijakan Rusia di Suriah, Libya, dan aneksasi Krimea pada tahun 2014.

Namun, Penting bagi Rusia, dengan memiliki mitra yang dapat diandalkan untuk diajak bicara seperti Turki, karena negara Eropa lainnya telah menutup jalan dengan Rusia.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini