Belum Selesai Covid 19! Kini Muncul Wabah Lagi, Eropa dan AS Laporkan Kasus Cacar Monyet

21 Mei 2022, 12:02 WIB
Belum Selesai Covid 19! Kini Muncul Wabah Lagi, Eropa dan AS Laporkan Kasus Cacar Monyet /YouTube Straits Times/


Portal Bojonegoro – Dunia kembali digegerkan dengan adanya kehadiran wabah cacar monyet. Penyakit cacar monyet yang umumnya ditemukan di Afrika ramai diperbincangkan usai menyebar di kawasan Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.

Sudah ada beberapa negara yang telah melaporkan wabah kasus cacar monyet ini. Contohnya adalah Inggris, Spanyol, Italia, Amerika Serikat, dan Australia.

Beberapa di antaranya terinfeksi usai melancong ke benua Afrika, asal mula virus cacar monyet tersebut.

wabahBaca Juga: Buah Takokak Manjur Obati 14 Penyakit Diantaranya Mata Minus, Wasir, Bahkan Asam Urat

Dugaan sementara penyebab penyebaran cacar monyet yang cukup masif ini adalah pelonggaran pembatasan perjalanan pasca redanya kasus Covid-19.

Asal Mula Virus

Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet atau monkeypox virus (MPXV). Dilansir dari laman CDC, virus tersebut adalah bagian dari genus Orthopoxvirus.

Genus tersebut juga mewadahi virus serupa. Contohnya virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam pembuatan vaksin) dan virus cacar sapi (cowpox virus).

Asal mula cacar monyet ini berawal dari infeksi pada monyet. Pernah ada kejadian luar biasa (KLB) berupa cacar pada koloni monyet di laboratorium penelitian monyet di Kopenhagen, Denmark pada tahun 1958.

Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Setelahnya, kasus cacar monyet bermunculan hingga menyebar ke seluruh Afrika Tengah dan Barat.

Gejala Mirip Cacar Lain

Melansir Healthline, tanda cacar monyet mirip dengan cacar pada umumnya, tetapi biasanya muncul dalam skala yang lebih ringan. Gejala bisa muncul dalam 5 hingga 21 hari setelah terinfeksi.

Baca Juga: Terungkap Proyek Percobaan Penyakit Menular Di Ukraiana, Jenderal Igor Kirillov: Barat Menginvestasi 200 juta

Beberapa gejala awal yang perlu diperhatikan, yaitu demam, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan, sakit punggung, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Setelah demam, gejala cacar monyet akan berkembang pada ruam. Ruam yang biasa muncul di di wajah, telapak tangan, mulut, alat kelamin, dan mata, termasuk pada kornea pada satu hingga tiga hari selanjutnya.

Selain itu, gejala infeksi virus ini juga ditandai dengan invasi virus ke otak (Encephalitis) dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak.

Kadang-kadang, infeksi juga mempengaruhi struktur sumsum tulang belakang (Encephalomyelitis). Kerusakan saraf dapat terjadi akibat infeksi virus.

Negara bagian Eropa dan Amerika Serikat (AS) melaporkan kehadiran beberapa kasus cacar monyet.

Akan tetapi China menyikapi dengan menyebut bahwa wabah cacar monyet ini tidak lebih bahaya dari Covid-19.

Baca Juga: Cegah Penyakit Kronis, Konsumsi Baking Soda Campur Madu

Selain itu, China menyebut risiko kasus cacar monyet hadir di negara itu memiliki skala yang rendah. Namun begitu, China akan tetap melakukan persiapan untuk mencegah risiko kasus cacar monyet.

Sejauh ini tercatat, Inggris melaporkan 9 kasus cacar monyet yang diimpor dari Afrika Barat, Portugal dengan lima kasus dikonfirmasi, Spanyol sedang menguji 23 kasus potensial, dan AS mengaku hanya ada satu kasus yang muncul.

Sebagai informasi, menurut WHO, cacar monyet merupakan virus yang ditularkan manusia dari hewan dengan gejala yang sangat mirip dengan masa lalu, tetapi uji klinis menunjukkan penularan kurang parah.

"Kasus yang jarang terjadi di luar Afrika dapat berarti potensi epidemi di tempat-tempat ini. Kita harus memperhatikannya dengan seksama," kata seorang ahli imunologi China yang berbasis di Beijing kepada Global Times.

Untuk mencegah kehadiran kasus, China disarankan oleh pakar untuk menerapkan tindakan karantina pada pasien cacar monyet yang datang dari Internasional.

Ditambahkan sang pakar, tingkat kematian cacar monyet setara dengan SARS penyebab Covid-19, tetapi dinyatakan kurang menular.

penyakitBaca Juga: 7 Makanan Yang Bisa Mengurangi Penyakit Pelupa

Selain itu, seorang pakar dari Inggris juga menyatakan bahwa penyebaran cacar monyet untuk menjadi seperti Covid-19 masih sangat rendah.

Sementara itu, WHO menyebut cacar monyet muncul dengan ditandai demam, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi medis.

Biasanya, kasus cacar monyet akan sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 2-4 minggu.

Sedangkan untuk rasio kematian pasien cacar monyet, WHO menyebutkan hanya sekitar 3-6 persen.***

Editor: M. Irzal

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler