Ancaman Baru! Wabah Cacar Monyet, WHO Lakukan Pertemuan Darurat, Berikut 14 Negara di Serang Cacar Monyet

22 Mei 2022, 10:21 WIB
Ancaman Baru! Wabah Cacar Monyet, WHO Lakukan Pertemuan Darurat, Berikut 14 Negara di Serang Cacar Monyet. /Foto kolase/reuters


Portal Bojonegoro – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran virus cacar monyet tersebut.

Terbaru, seorang pasien di Belanda terkonfirmasi cacar monyet untuk pertama kalinya.

Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet atau monkeypox virus (MPXV). Dilansir dari laman CDC, virus tersebut adalah bagian dari genus Orthopoxvirus. Genus tersebut juga mewadahi virus serupa.

Baca Juga: Belum Selesai Covid 19! Kini Muncul Wabah Lagi, Eropa dan AS Laporkan Kasus Cacar Monyet

Contohnya virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam pembuatan vaksin) dan virus cacar sapi (cowpox virus).

Asal mula cacar monyet ini berawal dari infeksi pada monyet. Pernah ada kejadian luar biasa (KLB) berupa cacar pada koloni monyet di laboratorium penelitian monyet di Kopenhagen, Denmark pada tahun 1958.

Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Setelahnya, kasus cacar monyet bermunculan hingga menyebar ke seluruh Afrika Tengah dan Barat.

Virus cacar monyet disebut sebagai ancaman baru, pasalnya kasus baru sudah mulai merebak ke sejumlah negara.

Di sejumlah negara, kasus pertama kali munculnya cacar monyet sudah dilaporkan.

Saat ini sudah ada lebih dari 100 kasus cacar monyet yang terdeteksi di Eropa. Dikutip Portal Bojonegoro dari Pikiran-Rakyat.com dari laman CDC pada Minggu 22 Mei 2022

Baca Juga: Buah Takokak Manjur Obati 14 Penyakit Diantaranya Mata Minus, Wasir, Bahkan Asam Urat

Kasus cacar monyet pertama pada manusia ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Monkeypox atau cacar air merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Monkeypox pertama kali ditemukan pada 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera.

Gejala penyakit tersebut mirip dengan cacar, namun gejala yang dirasakan biasanya lebih ringan seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Di Afrika, infeksi cacar monyet telah ditemukan pada banyak spesies hewan, di antaranya monyet, tikus Gambia dan tupai. Inang utama dari virus tersebut adalah rodent (tikus).

Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan zat-zat berikut baik dari hewan atau manusia yang terinfeksi di antaranya darah, cairan tubuh, lesi kulit atau mukosa, dan tetesan pernafasan dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Terungkap Proyek Percobaan Penyakit Menular Di Ukraiana, Jenderal Igor Kirillov: Barat Menginvestasi 200 juta

Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, selaput lendir, atau kulit yang rusak.

Berikut daftar 14 negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet.

- Inggris
- Portugal
- Spanyol
- Swedia
- Italia
- Belgia
- Prancis
- Amerika Serikat
- Kanada
- Australia
- Jerman
- Israel
- Italia
- Belanda

Baca Juga: Cegah Penyakit Kronis, Konsumsi Baking Soda Campur Madu

Mengingat penyakit tersebut menjadi ancaman baru, WHO bekerja sama dengan negara-negara yang terkena dampak untuk memperluas pengawasan penyakit cacar monyet.

Bahkan, WHO melakukan pertemuan darurat dalam rangka membahas penanggulangan cacar monyet.***

Editor: M. Irzal

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler