Anda Demam Tinggi, Cobalah Beberapa Tips Berikut Ini

- 5 Desember 2021, 23:40 WIB
Anda Demam Tinggi, Cobalah Beberapa Tips Berikut Ini.
Anda Demam Tinggi, Cobalah Beberapa Tips Berikut Ini. /Foto : Pixabay/

Portal Bojonegoro – Penyakit demam terkadang selalu menyerang sebagian besar orang, terlebih jika kondisi tubuh dalam keadaan kurang fit alias tidak sehat.

Kebanyakan orang yang terserang demam biasanya saat musim pancaroba, terlebih bagi anak – anak yang rentan terkena demam panas dingin.

Hal tersebut karena kondisi tubuh anak – anak tidak sama kuat dengan orang dewasa karena daya tahan tubuhnya yang lemah dan mudah terserang penyakit.

Baca Juga: 10 Manfaat Buah Pisang Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 7 Baik Bagi Anda yang Sering Sakit Maag

Apa yang dimaksud dengan demam?

Suhu tubuh manusia yang normal adalah 37,5 sampai 38,5 derajat Celcius. Apabila ada infeksi kuman, maka pertahanan tubuh kita (daya tahan tubuh), akan meningkatkan suhu dalam tubuh.

Ini adalah perubahan normal yang bertujuan untuk mempercepat kesembuhan dalam melawan kuman.

Namun thermostat tubuh (bagian otak yang terletak di hypothalamus) yang mendeteksi dan mengontrol suhu dalam tubuh, sangat sensitif terhadap perubahan suhu ini.

Thermostat kita akan memberitahu otak dan tubuh agar memproduksi prostaglandin, yaitu zat biokimia yang alami dalam tubuh.

Prostaglandin akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah pada kulit, menyebabkan kita merasa dingin bila kita demam.

Baca Juga: Jika Stroke Menyerang Bisa Menyebabkan Kematian, Ini yang Harus Anda Lakukan Secepatnya

Kemudian, dalam waktu yang sama, efek dari produksi prostaglandin akan menyebabkan otot-otot tubuh berkontraksi, menyebabkan kita menggigil.

Jadi ketika demam, reaksi yang normal pada badan adalah kenaikan suhu dalam tubuh, rasa dingin dan menggigil.

Apakah demam seperti ini berbahaya?

Demam di kalangan masyarakat kita, dikenal sebagai panas badan, dan malaise. Ia juga disebut dalam bahasa medis sebagai pyrexia atau febrile, sementara dalam bahasa Inggris disebut fever.

Demam bukan suatu penyakit. Pada tahap awal demam adalah tanda ada suatu yang salah terjadi dalam tubuh kita.

Ini adalah pemberian sinyal pada tubuh dan otak, agar bersiap-siap karena ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh.

Baca Juga: Sangat Beresiko Chars Baterai Ponsel di Malam Hari, Ini Sebaiknya yang Anda Lakukan

Oleh karena hal itu bukan merupakan penyakit, jadi setiap kali demam kita mungkin tidak perlu segera mengambil obat demam atau antibiotik.

Ini karena pada tahap awal, demam sebenarnya bermanfaat bagi tubuh, karena:

- Meningkatkan reaksi produksi sel darah putih dalam tubuh.

- Mengurangi efek racun yang dikeluarkan oleh kuman dalam tubuh kita.

- Menyebabkan kuman tidak mampu menyesuaikan diri untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh karena suhu yang tinggi.

- Tanda tubuh kita telah berhasil mengontrol suhu dalam tubuh akibat demam adalah kita berkeringat. Berkeringat dalam bahasa kita, disebut sebagai “peluh”. Ini merupakan tanda yang baik.

Ada yang bertanya apakah berselimut ketika demam itu baik?

Berselimut ketika demam akan menyebabkan suhu bertambah tinggi dalam tubuh. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan enzim dan asam amino (yang terdapat dalam organ) akan rusak.

Baca Juga: Apa Jadinya Apabila Menggunakan Ponsel Saat Lagi Dichars

Jadi kebanyakan dokter menyarankan agar tidak berselimut atau memakai pakaian tebal dalam demam. Hal ini bertujuan untuk memudahkan suhu dikeluarkan atau dilepaskan dari tubuh.

Namun beberapa pakar kesehatan berpendapat bahwa bisa berselimut ketika demam, dengan syarat, sebelumnya harus minum air yang banyak.

Disarankan minum paling sedikit 500ml air mineral sebelum tidur dan berselimut, sehingga tubuh mudah untuk berkeringat.

Perlukah mengkonsumsi antibiotik ketika demam?

Jika demam rendah dan tidak ada tanda-tanda infeksi bakteri, tidak perlu ambil antibiotik. Cukup dengan minum air sebanyaknya. Jika kita tidak nyaman, sakit kepala dan tubuh yang pegal akibat demam, bisa ambil sebutir paracetamol atau panadol 500mg.

Jika masih bisa bertahan atau masih aktif, maka tindakan mengkonsumsi air yang banyak sudah cukup untuk meredakan demam, sakit kepala dan sakit badan.

Ini artinya, meminum obat demam (paracetamol / panadol) hanya jika perlu saja.

Jika demam disebabkan oleh infeksi kuman, maka dokter akan memberikan antibiotik. Demam yang disebabkan oleh virus, antibiotik tidak memberikan manfaat.

Baca Juga: Ini Tips Menghilangkan Rasa Gelisah yang Menghantui

Hanya kuman bakteri saja yang mati dengan antibiotik, bukan kuman virus. Beberapa tanda infeksi bakteri adalah adanya dahak berwarna kuning atau hijau, atau nanah.

Pemeriksaan darah dan pemeriksaan kuman di bawah mikroskop juga dapat mendeteksi adanya bakteri.

Jadi jika demam, tidak selalu membutuhkan antibiotik, meskipun demam sudah berlangsung beberapa hari. Ini mungkin hanya disebabkan oleh kuman virus saja.

Bicarakan dengan dokter, tentang kebutuhan antibiotik karena konsumsi antibiotik yang berlebihan, mungkin membahayakan.***

 

Editor: M. Irzal

Sumber: diedit.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini