PORTAL BOJONEGORO - Selama ini aktivitas buang hajat yaitu kencing diidentikkan dengan gender.
Kencing yang dilakukan duduk, identik dengan perempuan.
Dan kencing yang dilakukan dengan berdiri, lebih identik dengan laki-laki.
Padahal, faktanya dari segi medis, kencing berdiri membawa berbagai resiko untuk kesehatan.
Baca Juga: Menakutkan, Inilah Bahaya Kencing Sambil Berdiri Menurut dr. Saddam Ismail
Hal tersebut seperti dirangkum Portal Bojonegoro dari Alodokter dr. Diana Putri Veronica, Hellosehat dr Patricia Lukas Guntoro dan Klikdokter dr. Sara Elise Wijono, MRes.
Kencing berdiri sebaiknya tidak dilakukan. Buang air kecil atau kencing dengan cara jongkok, justru membuat kandung kemih menjadi tertekan sehingga semua air seni kita akan ke luar dari tubuh sampai tuntas tak bersisa.
Peningkatan tekanan intra perut akan membuat peningkatan tekanan intra vesica (kandung kemih), yang membuat aliran urin yang dikeluarkan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Proses Pembangunan Tol Ruas Ngawi - Bojonegoro - Tuban Masuki Tahap Konsultasi Publik
Jika kencing dilakukan sambil berdiri, maka masih akan ada sisa air kencing yang tertinggal di dalam kandung kemih.
Artikel Rekomendasi