Terungkap Proyek Percobaan Penyakit Menular Di Ukraiana, Jenderal Igor Kirillov: Barat Menginvestasi 200 juta

9 Maret 2022, 11:25 WIB
Terungkap Proyek Percobaan Penyakit Menular Di Ukraiana, Jenderal Rusia Igor Kirillov: Negara Barat Menginvestasikan Lebih Dari 200 Juta Dollar. /Pexels/


PORTAL BOJONEGORO – Baru-baru ini, Militer Rusia menyatakan Amerikas Serikat (AS) memiliki 30 Bio Laboratorium senjata Biologi di Ukraina.

Negara-negara barat diduga melakukan berbagai Proyek percobaan Penyakit menular melalui bio laboratorium dinegara itu.

Salah satu Jenderal Rusia mengatakan lebih dari 30 Laboratorium senjata bilogi didirikan di Ukraina atas Perintah Kementrian Pertahanan AS.

Baca Juga: Akibat Konflik Rusia Dan Ukraina, Orang Terkaya Rusia Secara Kolektif Kehilangan Rp561 Triliun

Komandan Perlindungan Pasukan Nuklir Biologi dan Kimia angkatan bersenjata Rusia Letnan Jenderal Igor Kirillov mengatakan, Laboratorium itu, diduga menghasilkan senjata biologi.

Selain itu, Kirillov mengatakan negara barat telah melakukan berbagai proyek percobaan penyakit menular di Ukraina dan menginvestasikan lebih dari 200 Juta Dollar AS atau sekitar Rp2,8 Triliun.

Ribuan sample pasien juga diduga dikumpulkan di negera tersebut dan dikirim kelembaga penelitian di AS.

Pengoperasian Bio Laboratorium ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi beberapa negara termasuk Ukraina.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Mendapat Penolakan Berikut Negara-negara yang Mendukung dan Menolak Sidang PBB

Sebuah File yang disita pasukan Rusia menunjukan kementrian kesehatan Ukraina telah memerintahkan penghancuran total rehagen biologi yang mereka miliki.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk program biologi militer selanjutnya dikirim keluar negeri.
Hingga saat ini lebih dari 320 Kontainer telah dihancurkan.

Diketahui, Daftar mitra laboratorium ini termasuk Defense Threat Reduction Agency (DTRA) Pentagon dan Walter Reed Army Institute of Research (WRAIR)–fasilitas penelitian biomedis terbesar yang dikelola oleh militer AS.

Menurut militer Rusia, banyak dari laboratorium ini telah aktif sejak kudeta tahun 2014 di Ukraina dan kemunculannya di negara itu bertepatan dengan lonjakan penyakit menular di wilayah tersebut, termasuk campak Jerman, difteri, dan TBC.

Baca Juga: Invasi Rusia Ke Ukraina, Dunia Kena Dampaknya Dari Harga Minyak Hingga Keamanan Siber Global

Dia menambahkan bahwa hanya satu laboratorium semacam itu di kota Lvov, Ukraina barat, yang telah menghancurkan bahan sebanyak mungkin, seperti 320 kontainer dengan patogen yang menyebabkan wabah, demam rawa dan demam Malta.***

Editor: M. Irzal

Sumber: TikTok

Tags

Terkini

Terpopuler