Delapan Polisi Tewas Ledakan Terjadi Berjam – jam Situasi Kota Almaty Mencekam

- 7 Januari 2022, 09:02 WIB
Pemandangan mobil polisi yang terbakar saat aksi protes menentang kenaikan harga LPG, Delapan Polisi Tewas Ledakan Terjadi Berjam – jam Situasi Kota Almaty Mencekam.
Pemandangan mobil polisi yang terbakar saat aksi protes menentang kenaikan harga LPG, Delapan Polisi Tewas Ledakan Terjadi Berjam – jam Situasi Kota Almaty Mencekam. /Antara/Reuters/Pavel Mikheyev

Portal Bojonegoro – Kondisi darurat terjadi di Kota Almaty Kazakhstan dimana ledakan terjadi berjam – jam dan situasi kota kian mencekam setelah tewasnya delapan polisi dan tentara garda nasional.

Meski polisi sudah menguasai alun-alun utama dengan menembakan granat cahaya, namun suara ledakan terdengar di jalan-jalan terdekat dan di bagian lain kota itu.

Pada Selasa 4 Januari malam, pemerintah mengumumkan memulihkan plafon harga 50 tenge (Rp1.600) per liter, atau kurang dari setengah harga pasar, di provinsi Mangistau.

Protes publik dilarang di Kazakhstan kecuali penyelenggara protes itu mengajukan pemberitahuan terlebih dahulu.

Baca Juga: Kondisi Darurat di Almaty Akibat Seruan Menyerang Kantor Pemerintah dan Militer

Tokayev, penerus yang diangkat menggantikan pemimpin Komunis era Soviet Nursultan Nazarbayev yang mengundurkan diri pada 2019, tidak menghadapi oposisi politik di parlemen.

Presiden itu mengatakan di Twitter pada Selasa bahwa pihaknya akan mengadakan pertemuan pemerintah pada hari berikutnya untuk membahas tuntutan para pengunjuk rasa. Dia mendesak para pengunjuk rasa untuk berperilaku secara bertanggung jawab.

Sejauh ini Polisi Kazakhstan telah menangkap sekitar 2.000 orang di kota terbesar, Almaty, lapor kantor berita TASS yang mengutip kementerian dalam negeri, pada Kamis, 6 Januari 2022.

Pihak kepolisian sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah "melenyapkan" puluhan perusuh setelah negara tersebut dilanda kerusuhan terparah sejak memperoleh kemerdekaan ketika Uni Soviet runtuh pada 1991.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Reuters Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini