1,7 Juta Pengungsi Ukraina, Komisaris Tinggi PBB: Pengungsi Ukraina Dapat Mempercepat Pertumbuhan Di Eropa

- 8 Maret 2022, 18:02 WIB
1,7 Juta Pengungsi Ukraina, Komisaris Tinggi PBB: Pengungsi Ukraina Dapat Mempercepat Pertumbuhan Di Eropa.
1,7 Juta Pengungsi Ukraina, Komisaris Tinggi PBB: Pengungsi Ukraina Dapat Mempercepat Pertumbuhan Di Eropa. /REUTERS/Kacper Pempel/


PORTAL BOJONEGORO – Lebih dari 1,7 Juta jiwa pengungsi yang telah melarikan diri akibat invasi Rusia ke Ukraina yang menghancurkan kehidupan tak terhitung jumlahnya.

Namun, di tengah invasi tersebut ada sebagian besar pria Ukraina berusia antara 18 dan 60 tahun memilih bertahan untuk membela negaranya.

Sedangkan, untuk mencari suaka di luar negeri banyak perempuan dan anak-anak telah menuju ke penyeberangan perbatasan yang padat.

Baca Juga: Konflik Rusia Dan Ukraina, Turki Tawarkan Menjadi Tuan Rumah Dalam Dialog Damai Dan Gencatan Senjata

Disamping itu, Komisaris tinggi PBB untuk pengungsi megatakan sejak Perang Dunia Kedua situasi ini sebagai krisis pengungsi yang dapat mempercepat pertumbuhan di Eropa.

Penyebaran pengungsi tersebut terdapat dibebertapa negara yakni lebih dari satu juta di Polandia, 180.000 di Hongaria, 128.000 di Slovakia, 83.000 di Moldova, dan 79.000 di Rumania.

Sedangkan di Spanyol, Anggota kongres Spanyol dan pemimpin partai sayap kanan, Vox Santiago Abascal mengatakan mengkonfirmasi melalui Menteri inklusi, jaminan sosial, dan migrasi Spanyol, bahwa sekitar 6.000 pengungsi akan tiba di negaranya.

Sementara itu di Bulgaria, Presiden Rumen Radev memasukkan stereotip rasis tentang pengungsi dari luar Eropa yang terkait dengan terorisme dan kriminalitas.

Baca Juga: Kuasai Pembangkit Nuklir Ukraina, China Minta Semua Pihak Untuk Menahan Diri

"Gelombang pengungsi Ini, bukan yang biasa kami terima, orang-orang yang kami tidak yakini identitasnya, orang-orang dengan masa lalu yang tidak jelas, yang bahkan bisa menjadi teroris," kata Rumen Radev.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah