Network
PORTAL BOJONEGORO - Kedutaan Besar RI di Beijing menyampaikan 600 tenaga pengajar SMK Indonesia dari berbagai sekolah kejuruan di latih oleh pemerintah China secara daring.
Pelatihan yang di atur mulai dari tanggal 14 - 23 Maret 2022 itu merupakan pelatihan pertama kalinya digelar pada tahun ini kata Yahya Sutarya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing.
Pelatihan ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemeristek Dikti) RI, Kementerian Pendidikan China (MoE), KBRI Beijing ASEAN-China Center, dan The Center for Language Education and Cooperation (CLEC).
Baca Juga: Jamu akan Diajukan Ke UNESCO Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pengajar dalam mempersiapkan lulusan pendidikan kejuruan yang tidak hanya andal secara kognitif, tapi terampil dan berjiwa kepemimpinan serta kewirausahaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Kata Direktur SMK Kemenristek Dikti Wardani Sugiyanto.
Pelatihan ini mencakup 3 bidang yakni e-dagang, teknologi jaringan komputer, dan manajemen logistik.
Salah satu dari peserta pelatihan yang merupakan guru animasi dan media interaktif SMKN 4 Manokwari, Papua Barat mengatakan bahwa pelatihan ini sangat diperlukan dalam mewujudkan pendidikan nasional uang berkualitas.
Baca Juga: Masjid di Kanada Diserang Pria Bersenjata, Jamaah di Usir saat akan Sholat Subuh.
Selain itu, wakil kepala perwakilan KBRI Beijing Dino R Kusnadi mengharapkan program ini tidak hanya sampai di tahun ini, tapi bisa berlanjut.
KBRI Beijing bersama CLEC sudah beberapa kali memfasilitasi program pelatihan untuk para tenaga pengajar Indonesia pada tahun 2021 lalu. ***
Artikel Rekomendasi