Pertemuan para menteri pada hari Jumat, 13 Mei 2022 di sebuah perkebunan kastil berusia 400 tahun di resor Laut Baltik Weissenhaus untuk membahas konflik dan kekhawatiran bahwa itu bisa meluas ke Moldova.
Konflik telah membuat harga global untuk biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak.
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan sangat penting untuk terus menekan Presiden Rusia dengan memasok lebih banyak senjata ke Ukraina dan menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga menegaskan 25 juta ton biji-bijian yang saat ini diblokir di pelabuhan Ukraina Odesa.
"Ada 25 juta ton biji-bijian yang saat ini diblokir di pelabuhan Ukraina Odesa, yang berarti makanan bagi jutaan orang di dunia yang sangat dibutuhkan, terutama di negara-negara Afrika dan di Timur Tengah," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.
Baca Juga: Kapal Moskva Cruiser Rusia Tenggelam! Ukraina Mengklaim Dihantam Rudal Anti-Kapal R-360 Neptune
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan sangat penting bagi G7 untuk menunjukkan bahwa Moskow adalah akar penyebab kerawanan pangan global.
"Kami akan melanjutkan upaya dukungan kami, tetapi saya akan menambahkan bahwa kita perlu berurusan dengan konflik yang akan berlangsung dan konsekuensi jangka panjang pada ketahanan pangan," tuturnya.
Kita perlu menunjukkan bahwa agresi Rusia terhadap Ukraina memprovokasi krisis pangan global," ujar Jean-Yves Le Drian menambahkan.***
Artikel Rekomendasi