Cerita Lucu Abu Nawas Memenjarakan Angin, Kisah 1001 Malam

- 10 April 2022, 19:35 WIB
ILUSTRASI : Kisah Abu Nawas
ILUSTRASI : Kisah Abu Nawas /Nur Aliem Halvaima /sumber; Fanspage Facebook Abu Nawas / Achmad fauzi/ Kabar Besuki / Posjakut

PORTAL BOJONEGORO – Kisah lucu Abu Nawas memang sudah sangat terkenal di berbagai penjuru dunia, termasuk di negara Indonesia.

Abu Nawas atau Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami merupakan seorang pujangga sekaligus penyair besar sastra klasik Arab, yang lahir di Persia.

Abu Nawas juga dikenal sebagai seorang tokoh sufi yang hidup pada zaman Khalifah Harun Al Rasyid di Baghdad (806–814 Masehi).

Baca Juga: Quraish Shihab: Mengungkap Makna di Balik Surah Al-Ikhlas

Bukan hanya tingkahnya yang lucu, Abu Nawas yang dikenal cerdas bahkan bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan konyol dan menjebak dari siapapun termasuk dari sang raja.

Seperti kisahnya yang satu ini, dilansir Portal Bojonegoro dari kanal Youtube Kopat Kapit Animation, Sabtu, 9 April 2022.

Suatu hari di istana yang megah, baginda Raja Harun Al-Rasyid tiba-tiba merasakan sakit perut. Para tabib pun dipanggil untuk segera memeriksa kondisi sang raja.

Baca Juga: Pesawat Airbus Ini Sukses Terbang dengan Bahan Bakar Minyak Goreng Selama Tiga Jam di Udara

Setelah diperiksa, tabib mengatakan bahwa ada angin yang berlebihan pada perut raja. Mendengar hal tersebut raja menjadi marah dan kesal.

Karena kesal, raja pun memerintahkan pengawal dan seluruh penghuni istana untuk segera menangkap dan memenjarakan angin.

Namun, karena tidak ada yang tahu bagaimana caranya, seluruh pengawal istana pun hanya terdiam dan tidak ada yang berani menjawab titah sang raja karena dianggap hal mustahil.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Siapkan Pasukan Untuk Pengamanan Unjuk Rasa BEM SI di Jakarta Besok

Suasana kerajaan pun mendadak hening sejenak. Tiba-tiba seorang penasehat raja mengusulkan untuk bertanya kepada Abu Nawas bagaimana cara menangkap angin.

Mendengar hal tersebut, raja segera memerintahkan para pengawal untuk membawa Abu Nawas menghadap. Hari itu pun Abu Nawas langsung dibawa ke kerajaan dan menghadap baginda.

Setibanya di istana, raja langsung mengatakan tentang kondisinya yang belakangan ini sering mendapat gangguan perut.

Baca Juga: Menaker : THR Tahun 2022 Bagi Pekerja Atau Buruh Harus Kontan

"Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku terkena serangan angin,” ucap baginda kepada Abu Nawas.

Mendengar perkataan raja, Abu Nawas langsung menjawab, "Ampun tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil,” tuturnya.

Kemudian raja berkata: “Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya,” ujar baginda.

Baca Juga: Ziarah Kubur! Haram Hukumnya Mencabut Rumput Di Atas Kubur, Simak Penjelasannya

Mendengar permintaan raja, Abu Nawas hanya bisa terdiam. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Ia masih bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar-benar angin.

Hal tersebut lantaran angin tidak bisa dilihat. Tidak seperti air meskipun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat.

Abu Nawas hanya diberikan waktu selama 3 hari, dan tidak lebih. Dia kemudian pulang dengan membawa tugas dari baginda raja.

Baca Juga: 6 Tuntutan BEM SI 11 April 2022, Poin 6 Menuntut Komitmen Presiden dan Wakil Presiden Tuntaskan Janji Kampanye

Hal itu tidak membuatnya sedih. Karena berpikir merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan. Dia yakin bahwa dengan berpikir akan terbentanglah jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi.

Dengan berfikir pula ia bisa menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan terutama orang-orang miskin. Karena tak jarang Abu Nawas menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari baginda raja atas kecerdikannya.

Namun sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk menangkap angin, apalagi sampai memenjarakannya. Sedangkan besok merupakan hari terakhir yang telah ditetapkan oleh baginda raja.

Baca Juga: Quraish Shihab: Mengungkap Makna di Balik Surah Al-Ikhlas

Abu Nawas hampir putus asa. Ia benar-benar tidak bisa tidur walaupun hanya sekejap. Mungkin sudah takdir, kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah baginda. Ia berjalan gontai menuju istana.

Di sela-sela kepasrahannya akan takdirnya itu, ia teringat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.

Dia berguman dalam hati sambil berkata, bukankah jin itu tidak terlihat?

Baca Juga: Demo 11 April 2022! BEM SI Targetkan 1000 Massa Aksi, Kombes Pol Endra Zulpan: Tanpa Izin Polisi Tindak Tegas

Ia langsung kegirangan dan segera berlari pulang. Sesampainya di rumah, ia langsung bergegas mempersiapkan segala sesuatunya untuk menuju istana.

Setelah sampai di gerbang istana, Abu Nawas langsung dipersilahkan masuk oleh para pengawal karena baginda sedang menunggu kehadirannya. Dengan tidak sabar baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas.

“Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin hai Abu Nawas?” tanya baginda.

Baca Juga: Tes Visual : Ada Yang Aneh Diantara Bilangan di Bawah Ini. Mana Menurut Anda ? Tunjukkan Nalar Anda Kuat

“Sudah paduka yang mulia," jawab Abu Nawas dengan wajah berseri-seri.

Abu Nawas kemudian mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian botol tersebut diserahkan kepada Baginda. Baginda Raja menimang-nimang botol itu sebelum bertanya lebih lanjut.

“Mana angin itu hai Abunawas?” tanya baginda.

“Di dalam, tuanku yang mulia,” jawab Abu Nawas.

Baca Juga: Tes Visual : Ada Yang Aneh Diantara Bilangan di Bawah Ini. Mana Menurut Anda ? Tunjukkan Nalar Anda Kuat

Abu Nawas kemudian mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian botol tersebut diserahkan kepada Baginda. Baginda Raja menimang-nimang botol itu sebelum bertanya lebih lanjut.

“Mana angin itu hai Abunawas?” tanya baginda.

“Di dalam, tuanku yang mulia,” jawab Abu Nawas.

Raja berkata, “Aku tak melihat apa-apa,” ujarnya.

Baca Juga: Tes Visual : Uji Keterampilan Detektif Batin Anda. Temukan Mana Huruf Yang Ganjil, Waktu 30 Detik

“Ampun tuanku, memang angin tidak bisa dilihat, tetapi bila paduka ingin melihat angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu,” kata Abu Nawas menjelaskan.

Setelah tutup botol dibuka, baginda mencium bau busuk. Bau busuk yang sangat menyengat hidung.

“Bau apa ini, hai Abu Nawas?” tanya baginda marah.

“Ampun tuanku yang mulia, tadi hamba buang angin dan hamba masukkan ke dalam botol. Karena hamba takut, angin yang hamba buang itu keluar. Maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol,” jelas Abu Nawas.

Baca Juga: AS Menyebut Putin Penjahat Perang! Korea Utara: Data Yang Tidak Berdasar

Mendengar penjelasan Abu Nawas, baginda raja akhirnya tidak jadi marah karena memang masuk akal. Bahkan raja sempat tertawa. Abu Nawas pun selamat dari hukuman baginda raja.***

Editor: Kamal M Babay

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x