Portal Bojonegoro – 19 Mei 1998 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sudah 24 tahun yang lalu, puluhan ribu mahasiswa menduduki gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Para mahasiswa memenuhi halaman hingga kubah gedung DPR. Aksi ini menjadi demonstrasi terbesar yang pernah dilakukan mahasiswa selama 30 tahun terakhir di gedung DPR dan MPR.
Secara bergelombang ribuan masa mahasiswa berdatangan dari sejumlah kampus menyusul ketua kampus sudah bermalam terlebih dahulu di gedung DPR dan MPR sejak 18 mei 1998.
Demo mahasiswa di gedung DPR dan MPR ini adalah rangkaian dari unjuk rasa besar dengan tuntutan Reformasi meminta Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya.
Dan dilaksanakannya sidang Istimewa MPR. Saat itu, para mahasiswa tidak sendirian. ada sejumlah tokoh yang tergabung dalam gerakan Reformasi Nasional juga mendatangi kompleks parlemen.
Pada 19 mei 1998 tepatnya sore hari sekitar pukul 15.20 Wib, masa mahasiswa dan sejumlah tokoh nasional mendapat kejutan.
Bagai petir disiang bolong, Pimpinan DPR dan MPR yang di wakili oleh Harmoko menyatakan meminta Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.
“Dalam menanggapi situsai seperti tersebut atas, Pimpinan Dewan, baik Ketua maupun Wakil-wakil Ketua mengharapkan demi Persatuan dan Kesatuan bangsa, agar Presiden secara arif dan bijaksana sebaiknya mengundurkan diri,” Harmoko, 19 Mei 1998.
Artikel Rekomendasi