Network
PORTAL BOJONEGORO - Gambar yang pertama kali anda lihat dalam Ilusi Optik kelinci-bebek ini dikatakan menunjukkan seberapa cepat otak anda bekerja, dan seberapa kreatif anda.
Ilusi Optik dapat menawarkan wawasan yang menarik tentang bagaimana cara kita berfikir, termasuk seberapa kreatifnya kita.
Cara kita dalam memandang ilusi optik ini dapat mengungkapkan sisi mana dari otak kita yang lebih dominan, dapat mengungkapkan banyak hal tentang kepribadian kita.
Baca Juga: Erik Tohir Kupas Tuntas Cerita Dibalik Film KKN Bersama Pak Sudirman Selaku Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu
Sketsa yang menggambarkan kelinci dan bebek adalah salah satu contoh yang menunjukkan seberapa cepat otak kita bekerja dan kreatifnya kita.
Gambar apa yang kamu lihat?
Beberapa orang melihat kelinci dalam gambar, sementara yang lain akan melihat bebek dan dalam beberapa kasus orang akan dapat melihat keduanya.
Penelitian menunjukkan jika semakin cepat anda bisa beralih antara gambar kelinci dan bebek maka semakin cepat otak anda bekerja, bagi mereka yang dapat melakukan ini dengan cepat dikatakan lebih kreatif.
Kebanyakan orang mudah melihat bebek, tapi kesulitan melihat kelinci.
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra: Singapura Harus Jelaskan Pencekalan Terhadap Ustadz Abdul Somad
Sedangkan bagi mereka yang dapat melihat kedua hewan tersebut, dikatakan bahwa orang-orang ini memiliki rasa kreativitas yang lebih besar daripada kebanyakan orang.
Ilusi optik kelinci-bebek dapat ditelusuri kembali ke Oktober 1892 ketika diterbitkan dalam edisi Flegiende Blatter, sebuah majalah jerman, dengan judul " Hewan apa yang paling mirip satu sama lain?".
Ilusi Optik ini juga pernah digunakan oleh Psikolog Amerika Joseph Jastrow pada tahun 1899 yang percaya bahwa pemrosesan mental gambar adalah pusat interprestasi dunia.
Baca Juga: Atasi Asam Urat Dengan Ampun, 3 Obat Herbal Ini Baik Untuk Dikonsumsi
Joseph menggunakan Ilusi untuk menunjukkan bahwa apa yang dilihat orang juga bergantung pada keadaan emosi dan lingkungan mereka.
Penelitian yang dilakukannya berdasarkan pada seberapa cepat hewan kedua dalam gambar dapat dilihat, dan seberapa cepat para peserta dapat mengubah presepsi mereka tentang gambar untuk beralih antara bebek dan kelinci.
Hasil dari tes juga tampaknya berubah tergantung pada waktu dalam setahun, dengan orang-orang yang lebih cenderung melihat kelinci pertama kali selama periode paskah, sedangkan bebek lebih umum di bulan Oktober.
Baca Juga: 10 Manfaat Daun Jarak Pagar Untuk Bayi Dan Kesehatan Lainnya
Setelah digunakan oleh Mr. Jastrow, sketsa itu dibuat terkenal oleh Ludwig Wittgenstein yang memasukkannya ke dalam Investigasi Filosofisnya untuk menggambarkan berbagai cara melihat.
Ilusi ini juga kemudian digunakan dalam studi 2011 yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology. Yang menilai kemampuan kreatif peserta, dan kemudahan dimana mereka dapat merasakan interpretasi alternatif dari sosok kelinci-bebek.
Para peneliti meminta peserta untuk mempertimbangkan benda-benda sehari-hari dan mendaftar sebanyak mungkin kegunaannya dalam dua menit.
Baca Juga: Patung Mantan Perdana Menteri Margaret Thatcher Dilempari Telur Setelah Beberapa Jam Dipasang di Grantham
Mereka diperlihatkan ilusi kelinci-bebek dan ditanya hewan apa yang mereka lihat.
Peneliti kemudian mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan mereka yang bisa melihat keduanya untuk beralih di antara dua hewan.
Hasilnya menegaskan teori bahwa mereka yang dapat beralih antara kelinci dan bebek tercepat juga dapat menemukan rata-rata tiga kegunaan lagi untuk benda sehari-hari, dibandingkan dengan mereka yang kesulitan melihat keduanya.***
Artikel Rekomendasi