Ternyata Ini Penyebab Kram dan Kesemutan Kaki Tidak Hilang Menurut dr Ema

- 28 Mei 2022, 20:01 WIB
dr Ema  (Tangkapan layar YouTube Emasuperr)
dr Ema (Tangkapan layar YouTube Emasuperr) /

PORTAL BOJONEGORO - dr Ema mengatakan bahwa kram dan kesemutan kaki yang tidak hilang ada penyebabnya.

dr Ema menjelaskan di bawah ini,apa saja penyebab kram dan kesemutan kaki tidak hilang ketika Anda mengalaminya.

Barangkali Anda pernah bahkan sering merasakan kram kaki dan kesemutan bukan?ini penjelasan dr Ema Surya Pertiwi.

Baca Juga: dr Saddam Ismail : Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Mandi Pagi

Dikutip Portal Bojonegoro dari Pikiran Rakyat, bahwa dr Ema mengatakan kram biasanya disebabkan perubahan posisi duduk, dan akan menghilang dengan sendirinya ketika kaki diselonjorkan.

Namun yang menjadi masalah, ketika kram kaki menetap dan tidak kunjung hilang walau sudah merubah posisi duduknya.

dr Ema Surya Pertiwi menyebutkan sejumlah penyakit yang bisa memicu gejala kram kaki dan wajib diwaspadai, yaitu :

Baca Juga: Tes Visual : Buktikan Anda Cerdas ! Ikuti Petunjuk Berikut

1. Neuropati Diabetik

Neuropati Diabetik merupakan komplikasi penyakit yang disebabkan diabetes.

Sekitar 60-70 persen penderita diabetes bisa mengalami neuropati perifer diabetik.

Atau kerusakan saraf perifer pada penderita diabetes kronis.

Kondisi ini menyebabkan mati rasa, kesemutan, rasa terbakar, nyeri yang sering terjadi pada area kaki maupun tangan yang tidak kunjung hilang sepanjang hari.

Gejala kesemutan kaki pada penderita diabetes akan hilang secara bertahap jika gula darah tinggi terkontrol dengan baik.

Baca Juga: Tes Visual : Uji Pasangan atau Teman Anda Cerdas, Berikan Tes Ini Padanya

2. Hipotiroid.

Hipotiroid merupakan kondisi penurunan kadar hormon tiroid.

Penurunan hormon tiroid bisa menyebabkan neuropati perifer jika tidak ditangani dengan baik.

Gejalanya meliputi rasa sakit, terbakar, mati rasa, dan kesemutan di area tangan maupun kaki.

Kram hipotiroid biasanya disertai gejala mudah lelah, sulit buang air besar, otot terasa lema, sangat sensitif pada cuaca dingin, kulit kering, berat badan naik tidak jelas, wajah bengkak serta kerontokan rambut.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut ditambah keram kaki yang tak kunjung hilang bisa sebagai pertanda dari penyakit hipotiroid.

Baca Juga: Tes Visual: Uji Penglihatan Anda atau Pasangan Anda, Cari Tahu di Sini

3. Penyakit Arteri Perifer atau PAD

Ini adalah kondisi peradangan yang merusak pembuluh darah arteri, pada area ekstremitas terutama tungkai dan kaki.

Biasanya akibat dari aterosklerosis atau penumpukan plak di dalam dinding pembuluh darah.

Ketika pembuluh darah arteri tungkai dan kaki rusak maka aliran darah akan menurun secara signifikan hingga mengakibatkan kerusakan saraf pada kaki.

Gejala yang timbul seperti nyeri, kram, mati rasa kesemuatan, kulit menjadi gelap dan sulit sembuh.

Kondisi ini paling sering terjadi pada orang yang punya gula darah tinggi, maupun peningkatan kolesterol atau sering mengonsumsi obat tertentu.

Baca Juga: Tes Visual : Anda Kurang Konsentrasi? Ikuti Latihan Berikut untuk Mengatasinya

4. Sindrom Terowongan Tarsal.

Kondisi dimana saraf tibialis posterior yang terletak di dalam terowongan tarsal pada area dalam pegelangan kaki tertekan.

Kompresi saraf tibialis posterior ini dapat disebabkan kaki datar, farises, kista atau tekanan pada tulang dan peradangan akibat diabetes maupun peradangan sendi.

Gejalanya adalah rasa kram, kesemutan, rasa terbakar atau kesetrum yang menjalar dari pergelangan kaki hingga tungkai kaki.

5. Gagal Ginjal.

Penderita gagal ginjal kronis sering menyebkan neuroptis bagai komplikasi neurologis yang umum.

Hampir 90 persen penderita gagal ginjal yang mengalami hal ini merasakan nyeri, mati rasa, kesemutan dan kelemahan terutama di area kaki.

Baca Juga: Tes Visual : Uji Ketajaman dan Kecepatan Mata Anda, Ikuti Petunjuk Berikut

6. Penyakit Autoimun.

Terjadi ketika tubuh menghasilkan responsif kekebalan terhadap sel-sel sehat hingga menyebabkan peradangan yang meluas pada tubuh.

Beberapa kondisi autoimun dapat menyebabkan kerusakan saraf yang mengakibatkan rasa sakit, mati rasa dan kesemutan di kaki terutama neuropati perifer.

Salah satu penyakit autoimun seperti Rheumatoid arthritis maupun Sindrom Guillain Barre, bisa menimbulkan gejala kesemuatan pada kaki.

7. Neuropati Alkoholik.

Ini akibat pengunaan alkohol berkepanjangan hingga menyebabkan kerusakan saraf, nyeri, mati rasa dan kesemutan di area tubuh yang terkena terutama di kaki.

Neuropati alkoholik akan membaik ketika mengonsumsi alkohol dihentikan.

8. Kekurangan Vitamin.

Kekurangan nutrisi tertentu bisa merusak sistem saraf perifer terutama kekurangan vitamin B1, B6, B12, E dan tembaga.

Kekurangan sejumlah nutrisi ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, rasa sakit pada kaki.

Bisanya kekurangan vitamin atau nutrisi ini dapat didiagnosis melalui pemeriksaan darah.

Baca Juga: Tes Visual : Dua Objek Ini Akan Mengungkap Kepribadian Anda, Penasaran? Ikuti Petunjuk di Sini

9. Penggunaan Obat Tertentu Terutama Obat Kemoterapi.

Kemoterapi dapat menyebabkan neuropati perifer dan yeri terkait seperti mati rasa dan kesemutan di kaki.

Gejala ini hanya akan berkurang ketika menghentikan konsumsi obat dan kemoterapi

Itulah sejumlah penyakit yang bisa menyebabkan kram atau kesemutan dikaki dalam waktu yang panjang hingga tak kunjung hilang.

Kram atau kesemutan yang tidak kunjung hilang walaupun sudah merubah posisi, harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Demikian penyebab kram kaki dan kesemutan menurut dr Ema Surya Pertiwi, semoga bermanfaat.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x