Waspada! Inilah Ciri Ciri Obat Herbal yang Berbahaya, Dokter Saddam Ismail

- 4 Juli 2022, 19:27 WIB
Ilustrasi manfaat minyak kelapa untuk rambut menurut dr. Saddam Ismail.
Ilustrasi manfaat minyak kelapa untuk rambut menurut dr. Saddam Ismail. /Tangkapan layar youtube.com / Saddam Ismail.

PORTAL BOJONEGORO - Di Indonesia ini banyak tanaman herbal, tanaman alami yang dijadikan obat herbal yang sudah digunakan masyarakat sejak dahulu.

Memang Memberikan manfaat untuk kesehatan, obat herbal ataupun bahan herbal di Indonesia itu disebut dengan jamu ataupun obat tradisional.

Obat herbal atau jamu ini sering digunakan orang-orang misalkan saat masuk angin, saat pegal-pegal badannya, untuk meningkatkan gairah seksual, ataupun sekedar mempercantik diri.

Baca Juga: Tak Hanya Menghasilkan Madu, Ternyata Lebah Juga Menghasilkan Lilin yang Bermanfaat Bagi Kesehatan

Jadi banyak sekali obat herbal yang sering digunakan oleh orang-orang saat terjadi gangguan kesehatan.

Dilansir portal Bojonegoro dari kanal youtube Saddm Ismail, kali ini akan membahas cara mengenali ciri-ciri obat herbal yang berbahaya, simak penjelasan berikut.

Saat membeli obat hebal, kita harus mengetahui dulu ciri-ciri  obat herbal yang berbahaya, bukan menyembuhkan penyakit malah bisa memperparah gangguan kesehatan yang kita alami.

Obat herbal yang berbahaya, bisa mengancam  kesehatan, jadi tidak boleh sembarangan mengkonsumsinya.

Bisa saja mereknya obat herbal, tapi sudah dicampurkan bahan-bahan kimia, maka kita harus jeli akan hal ini.

Penggunaan obat herbal ataupun bahan alami itu tidak dilarang, tapi pastikan bahannya itu aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Inilah Rekomendasi Makanan Pencegah Penuaan Dini, Tips Dokter Saddam Ismail

Ada beberapa ciri-ciri yang perlu diketahui dan dapat diaplikasikan dalam membeli obat herbal, Karena bisa saja obat yang kita beli berbahaya.

1. Tidak adanya logo Badan Pengawasan obat dan makanan (BPOM )

Biasanya  BPOM menulis nomor registrasi untuk produk yang sudah diuji, yang sudah lulus BPOM, ataupun yang sudah terdaftar di BPOM.

Nah jadi kita harus melihat produk tersebut sudah BPOM atau tidak.

Pastikan juga nomor registrasi tersebut terdaftar, jangan sampai ada tulisan BPOM tapi nomornya palsu.
Cara mengetahui  nomor registrsi terdaftar atau tidak, kita bisa buka di web resmi BPOM melalui Google setelah itu masukkan nomor registrasinya, nanti akan muncul produknya sama ataupun berbeda.

Karena bisa saja ada oknum produsen nakal yang menulis nomor registrasi BPOM nya itu palsu, jadi kita harus hati-hati dan waspada kalau produk tersebut tidak BPOM.

Kita tidak usah mengkonsumsinya karena produk sebut berarti tidak ada izin edar ataupun tidak berizin, walaupun menawarkan hal-hal yang menggiurkan.

Baca Juga: Anda Terkena Kutu Air ? Simak Cara Mengatasi Dan Mengobatinya

2. Tidak jelas siapa produsennya

Badan kesehatan dunia (WHO) itu menetapkan standar yang harus diikuti oleh setiap negara terhadap kelengkapan informasi dari produk, jadi bukan hanya mereknya saja, tapi juga harus tahu siapa produsennya.

Jadi kalau kita menemukan obat herbal yang kemudian tidak tahu produsennya siapa, kita harus berhati-hati siapa tahu pembuatannya itu tidak jelas.

Proses pembuatannya tidak sesuai prosedur, tidak sesuai standart.

3. Menjanjikan hasil instan

Jangan tergiur dengan ajakan slogan, konsumsi obat ini langsung sembuh, mengkonsumsi obat ini beberapa jam kemudian langsung dapatkan manfaat.

Harus berhati-hati, karena sifatnya obat herbal itu kebanyakan membutuhkan waktu  untuk mendapatkan manfaatnya, jadi tidak ada yang instan.

Khasiatnya bisa muncul dalam beberapa hari ataupun dalam beberapa minggu setelah penggunaan obat herbal, jadi tidak ada yang instan, tidak seperti saat kita makan cabe sekali makan langsung pedas.

Kemudian kalau kita menggunakan obat herbal langsung sembuh, atau kita mendapatkan khasiat dari obat tersebut tergolong singkat,  hati-hati siapa tahu obat herbal tersebut mengandung Bahan Kimia Obat (BKO).

BKO memang bahan kimia yang digunakan untuk obat-obatan, tapi namanya obat herbal itu seharusnya tidak ada kandungan BKO.
Penggunaan BKO ini harus sesuai dengan standar ataupun prosedur, karena penggunaan BKO ada aturannya.

Produsen obat yang tidak bertanggung jawab, bisa saja memasukkannya tanpa menulis BKO di dalam produknya.

Untuk membeli obat herbal, jangan tergiur dengan harga murah dan juga khasiat yang instan.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 35 Dibuka, Simak 3 Cara Pendaftarannya

4. Kandungan obat herbal tidak jelas

Komposisi atau kandungan obat herbal itu harus jelas apa saja bahan bahanya, misalkan temulawak, kunyit itu harus ada.

Halaman:

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x