AS Menyebut Putin Penjahat Perang! Korea Utara: Data Yang Tidak Berdasar

10 April 2022, 13:51 WIB
AS Menyebut Putin Penjahat Perang! Korea Utara: Data Yang Tidak Berdasar, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan saat tiba untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss 16 Juni 2021. /Sergey Bobylev/Reuters


Portal Bojonegoro – Usai Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang. Korea Utara menggambarkan sosok Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden sebagai orang tua dalam kepikunannya.

Menurut, Korea Utara (Korut), permintaan Biden untuk mengadili Presiden Putin atas dugaan kekejaman terhadap warga sipil di Bucha adalah permintaan konyol.

Hal tersebut dikatakan Korut pada Sebuah komentar dalam berita resmi Korean Central News Agency (KCNA) pada Sabtu 9 April 2022.

Korut mengatakan AS berbicara buruk tentang presiden Rusia dengan data yang tidak berdasar.

Baca Juga: India Membelot! AS dan NATO Was-was, India Membuka Tangan Untuk Rusia

"Pernyataan sembrono seperti itu hanya dapat dibuat oleh keturunan Yankee ‘orang Amerika’, yang menguasai agresi dan plot-breeding," ujarnya lagi, dikutip Portal Bojonegoro dari Pikiran-Rakyat.com pada Minggu 10 April 2022.

Dalam komentar yang sama, Korea Utara menyebut Presiden Biden dikenal karena kesalahan lidahnya yang berulang.

"Masalahnya bisa jadi terletak di ranah intelektual. Ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya," kata komentar tersebut.

Selain itu, dikatakan bahwa masa depan AS akan suram lantaran dipimpin oleh individu yang begitu lemah mengelola kekuasaan.

Baca Juga: NATO Panik! Jerman Merapat ke Rusia, Robert Habeck: Pemboikotan Pasokan Minyak Gas Berdampak Buruk Ke Jerman

Bersama dengan Beijing, Rusia adalah salah satu dari sedikit teman internasional Korea Utara. Rusia juga sebelumnya telah membantu rezim negara itu.

Moskow telah lama menentang peningkatan tekanan global terhadap Korea Utara yang dipicu perihal senjata nuklir.

Khusus untuk persoalan itu, Rusia bahkan meminta keringanan sanksi internasional bagi Korea Utara dengan alasan kemanusiaan
Pyongyang sepenuhnya memihak Moskow dalam perangnya dengan Ukraina. Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu tak segan menuduh Amerika Serikat sebagai akar penyebab krisis.

Media pemerintah Korea Utara memiliki sejarah panjang kebencian terhadap AS dan sering berlawanan arah dengan para pemimpin asing.

Baca Juga: AS Serukan Rusia Tidak Diikut Sertakan KKT G20, Lyudmila Vorobieva: Salah Satu Kemunduran Dari G20

Sebelum Biden dinominasikan sebagai kandidat, dengan gamblang Korea Utara menjulukinya sebagai anjing gila yang harus dipukuli sampai mati dengan tongkat.

Sebelumnya, Korea Utara merujuk mantan Presiden AS Donald Trump sebagai orang bodoh AS yang gila secara mental.

Adapun pendahulunya Barack Obama dan George W. Bush, mereka sebut sebagai monyet dan manusia setengah matang.

Korea Utara merupakan satu-satunya negara yang sukar diatur oleh badan internasional. Kim Jong Un dikenal sebagai pimpinan yang punya dunia sendiri dan tanpa rasa takut.

Baca Juga: Volodymyr Zelenskyy Minta Bantuan Israel, Pasukan Militer Rusia Membuka koridor Kemanusian Untuk Ukraina

Cacian terang-terangan sudah biasa dilontarkan Korea Utara. Korut bahkan sempat mencerca Eks Presiden Korea Selatan Park Geun-hye sebagai penyihir dan pelacur licik.

Disclaimer, Sebelumnya artikel ini telah tayang pada Pikiran Rakyat.com dengan Judul ‘AS Tuduh Rusia sebagai Penjahat Perang, Korea Utara Sebut Biden Orang Tua yang Pikun’***

Editor: M. Irzal

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler