5 Fakta Yang Menyebabkan Runtuhnya Uni Soviet Hingga Negara Rusia Berdiri

- 12 Maret 2022, 06:20 WIB
5 Fakta Yang Menyebabkan Runtuhnya Uni Soviet Hingga Negara Rusia Berdiri.
5 Fakta Yang Menyebabkan Runtuhnya Uni Soviet Hingga Negara Rusia Berdiri. /tangkap layar YouTube Military History/



Portal Bojonegoro - Uni Soviet atau Uni Republik Federasi Sosialis Soviet merupakan Negara Komunis pertama dan terbesar pada masanya di dunia, nah apa fakta sehingga Uni Soviet runtuh dan Negara Rusia berdiri.

Uni Soviet sendiri pernah menjadi musuh terbesar dari negara adidaya Amerika Serikat, dimana negara sosialis ini berdiri pada 25 Oktober 1917.

Setelah berdirinya Uni Soviet, Vlademir Lenin yang merupakan tokoh revolusi komunis asal Uni Soviet berusaha menyebarkan paham komunisnya ke negara-negara Eropa Timur.

Hingga saat masa kejayaannya Soviet berhasil menyebarkan paham komunisnya tersebut ke beberapa wilayah Eropa Timur.

Baca Juga: Runtuhnya Negara Komunis Uni Soviet dan Berdirinya Rusia

Uni Soviet yang kini juga merupakan negara adidaya melancarkan perang dingin melawan Amerika Serikat, namun akhirnya kalah kemudian mengalami keruntuhan pada tanggal 26 Desember 1991.

Apa sebenarnya yang menyebabkan Negara Uni Soviet bisa runtuh dan negara Rusia bisa berdiri, dikutip Portal Bojonegoro dari Channel Youtube Top Info terdapat beberapa faktor yang mendorong sehingga Uni Soviet runtuh.

1. Rakyat yang tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi

Uni Soviet memiliki negara yang sangat luas, dimana negara ini membawahi 15 negara yang berbentuk republik, ini yang menjadika Uni Soviet pernah menjadi negara terbesar di dunia.

Karena luas inilah yang membuat Uni Soviet memiliki keragaman budaya yang kaya, sayangnya keragaman budaya inilah yang membuat Uni Soviet tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Baca Juga: Rusia Rilis Daftar 48 Negara Tak Bersahabat, Apakah Indonesia Masuk?

Beberapa negara bagian menjadi tidak puas dengan kinerja pemerintahan Uni Soviet membuat gerakan sporadis, dimana mereka melakukan perlawanan terhadap pemerintah pusat.

Hal inilah yang menyebabkan internal Uni Soviet mulai goyah.

2. Pemerintah yang totaliter

Sejatinya Uni Soviet merupakan negara komunis terbesar pada masanya, namun Uni Soviet menjalankan pemerintahan dengan sistem yang totaliter.

Tujuannya sebenarnya untuk menciptakan keteraturan dalam sebuah negara sehingga rakyat tunduk pada kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Pernyataan Keras Politisi Irlandia Terkait Standar Ganda Barat Bahasa Kejahatan Rusia Tidak Berlaku Ke Israel

Rakyat Uni Soviet harus hidup sepenuhnya dengan cara bergantung kepada negara, sistem pemerintahan seperti ini membuat rakyat tidak dapat menyampaikan pendapatnya secara bebas.

Segala bentuk kebebasan berpendapat akan dibungkam oleh pemerintah, karena sistem totaliter inilah kemudian timbul konflik yang terjadi di Uni Soviet.

3. Kemiskinan melanda Uni Soviet

Pemerintahan yang totaliter juga menjadi penyebab rakyat disana hidup dalam kemiskinan, perekonomian di sana yang kala itu menganut paham sosialisme menyebabkan segala hal yang berurusan perekonomian harus dilakukan dengan melibatkan pemerintah.

Kondisi tersebut membuat perekonomian Uni Soviet jalan di tempat, karena pembungkaman kreatifitas.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Mendapat Penolakan Berikut Negara-negara yang Mendukung dan Menolak Sidang PBB

Sementara itu pengelolaan kas negara justru difokuskan kepada negara sahabat dikancah internasional dari pada kesejahteraan rakyatnya sendiri.

Kondisi ekonomi ini berbanding terbalik dengan kondisi di Amerika Serikat yang merupakan rival beratnya, dimana Amerika Serikat memiliki taraf hidup yang lebih baik.

Kemiskinan Uni Soviet inilah yang menjadi salah satu penyumbang keruntuhan negara ini.

4. Kebijakan Gorbachev

Disaat kondisi Uni Soviet yang sedang mulai kacau balau, kemudian muncul pemimpin baru yang bernama Mikhail Gorbachev.

Baca Juga: Invasi Rusia Ke Ukraina, Dunia Kena Dampaknya Dari Harga Minyak Hingga Keamanan Siber Global

Dia yang berhasil menduduki kursi pemerintahan komunis Uni Soviet memiliki kebijakan untuk merenovasi sistem di Uni Soviet yang dikenal dengan Perestroika atau percepatan ekonomi.

Namun sayangnya perekonomian Uni Soviet justru terjun bebas akibat kebijakan Gorbachev yang cukup baik tersebut dinilai tidak efektig justru melemahkan Uni Soviet.

Hal ini dikarenakan restrukturisasi ini bertentangan dengan Uni Soviet sehingga pemerintahan kehilangan kontrol sosial terhadal warganya.

Belum lagi kondisi ekonomi di sana sudah sangat buruk dikarenakan inflasi tersembunyi dan maraknya pasar gelap.

Baca Juga: Fakta Menarik Terjadi Konflik Perang Antara Rusia vs Ukraina

5. Bubarnya perjanjian Pakta Warsawa

Pakta Warsawa merupakan perjanjian internasional untuk membentuk aliansi militer bagi negara-negara blok Timur di Eropa Timur.

Pakta Warsawa dibentuk untuk mempersiapkan pasukan untuk blok Barat bersama NATOnya yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Ini Soviet merupakan salah satu anggota dan salah satu pemerkarsa terbentuknya aliansi militer ini.

Aliansi militer ini kemudian hancur karena disebabkan Uni Soviet sendiri kebijakan Glasnost dan Perestroika milik Gorbachov justru melemahkan Pakta Warsawa.

Baca Juga: Ketika Soekarno Meminta Nikita Khrushchev Mengembalikan Fungsi Masjid Biru Rusia

Dengan runtuhnya Uni Soviet pada tanggal 26 Desember 1991, Pakta Warsawa akhirnya juga ikut bubar.***

Editor: M. Irzal

Sumber: Youtube Top Info


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah