Simak! Inilah Asal Usul Penyakit Cacar Monyet Yang Telah Menjadi Perhatian Dunia

- 23 Mei 2022, 13:26 WIB
Foto Ilustrasi - WHO memberikan cara untuk mengurangi cacar monyet.
Foto Ilustrasi - WHO memberikan cara untuk mengurangi cacar monyet. /

PORTAL BOJONEGORO - Pandemi Covid-19 masih belum usai, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengeluarkan peringatan terkait kasus monkeypox alias cacar monyet

WHO bahkan telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas wabah cacar monyet pada Jumat (20/5/2022) waktu setempat.

Pertemuan itu dilakukan setelah lebih dari 100 kasus dikonfirmasi atau dicurigai di Eropa.

Baca Juga: Harus Dikoleksi, Inilah 7 Tanaman Pembawa Hoki

Kasus cacar monyet telah dilaporkan setidaknya sembilan negara, yakni Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia dan Inggris, serta Amerika Serikat (AS), Kanada dan Australia.

Dilansir Portal Bojonegoro dari berbagai sumber Pada Senin, 23 Mei 2022, Ternyata Ini Asal Usul Penyakit Cacar Monyet.

Pertama kali diidentifikasi pada monyet, penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan jarang menyebar ke luar Afrika, sehingga rangkaian kasus ini memicu kekhawatiran dunia.

Baca Juga: Ayo Pasang di Medsos, Inilah Link Download Twibbon HUT Kabupaten Bolmut Ke 15

"Di Afrika, bukti infeksi virus cacar monyet telah ditemukan pada banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus rebus Gambia, dormice, berbagai spesies monyet," jelas WHO.

Para ilmuwan pun berharap penyakit cacar monyet ini tidak berkembang menjadi seperti wabah Corona, mengingat virus tersebut tidak menyebar semudah SARS-CoV-2.

"Ini adalah wabah cacar monyet terbesar dan paling luas yang pernah terlihat di Eropa," kata layanan medis angkatan bersenjata Jerman.

Baca Juga: Pasang di Profil Medsos, Inilah Link Download Twibbon HUT Kota Kotamobagu Ke 15

Virus cacar monyet sendiri termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Virus ini pertama kali ditemukan pada 1958, ketika penyakit semacam cacar terjadi pada monyet laboratorium yang dipelihara untuk kepentingan penelitian.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x