Rasulullah SAW Bicara Mengenai Syaitan Mengubah Dirinya Menjadi Manusia

27 Januari 2022, 06:25 WIB
Rasulullah SAW Bicara Mengenai Syaitan Mengubah Dirinya Menjadi Manusia. /Matponjot/pixabay.com

Portal Bojonegoro – Mengenai Iman kepada hal – hal yang sesudah mati suatu saat Rasulullah SAW berbicara mengenai syaitan mengubah dirinya menjadi manusia.

Dimana Rasulullah Muhammad SAW menceritakan dalam hadits yang berasal dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhum.

Nabi Muhammad SAW berkata ; “Dajjal akan keluar ditengah – tengah umatku lalu tinggal selama empat puluh. Aku tidak tahu apakah 40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun”, ujar Nabi SAW.

Baca Juga: Dua Waktu yang Dilarang Nabi SAW untuk Jima Suami Isteri

“Lalu Allah SWT membangkitkan Isa bin Maryam, ia seperti Urwah bin Mas’ud. Isa lalu mencarinya dan membinasakannya,” sambung Nabi.

“Kemudian orang – orang hidup selama tujuh tahun. Pada masa itu, tidak ada satu permusuhan pun diantara dua orang, kemudian Allah mengirim angin yang dingin dari arah Syam,” lanjut Rasul.

“Maka setiap orang yang masih tersisa di atas muka bumi ini yang memiliki kebaikan atau iman seberat dzarrah, pasti akan dicabut nyawanya,” ungkap Nabi SAW.

“Bahkan, seandainya salah seorang di antara kalian masuk ke dalam gunung, angin itu pasti akan mengejarnya dan mencabut nyawanya,” sebut Rasul.

“Maka tinggalah seburuk – buruk manusia, cepatnya seperti burung akalnya seperti binatang buas. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran,” ungkap Nabi.

“Lalu syaitan mengubah dirinya menjadi seperti manusia dan berkata, ‘maukah kalian menuruti kami?’ Mereka bertanya, ‘Apa yang kamu perintahkan kepada kami?’.

Baca Juga: Nabi SAW tidak Dapat Tidur Karena Sebutir Kurma

“Maka syaitan menyuruh mereka untuk menyembah berhala. Pada saat itu mereka melimpah ruah rezekinya dan sangat baik kehidupannya,” jelas Rasul.

“Kemudian sangkakala ditiup. Maka setiap orang yang mendengarnya pasti memiringkan satu sisi leher dan menaikan sisi yang lain (mati terkapar).”

Beliau melanjutkan, ‘orang yang pertama mendengarnya adalah orang yang sedang mengairi kolam tempat minum untanya. Ia pun mati terkapar. Orang – orang lain juga mati terkapar.’

“Kemudian Allah menurunkan hujan seperti gerimis. Dengan sebab hujan tersebut, tubuh manusia tumbuh. Kemudian sangkakala ditiup lagi, maka mereka semua berdiri dan melihat.”

“Kemudian diperintahkan, ‘Wahai para manusia ayolah kalian menuju Tuhan kalian. “Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian), karena sesungguhnya mereka akan ditanya.”

“Kemudian diperintahkan, ‘Keluarlah rombongan untuk neraka.’ Ditanyakan ‘Ditanyakan, berapa?’ Dijawab, sebanyak dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.’

Beliau bersabda lagi, ‘Maka itulah hari ketika hari yang bisa membuat seorang anak menjadi beruban. Dan itulah hari ketika betis- betis disingkapkan.’ Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Baca Juga: Bukan Tahajud, Shalat Sunnah Paling Penting yang Tidak Pernah Ditinggalkan Nabi

Dalam suatu riwayat. “Maka hal tersebut terasa berat bagi orang – orang, sehingga raut muka mereka berubah. Lalu Nabi SAW bersabda, ‘dari Yajuj dan Majuj sembilan ratus sembilan puluh sembilan, dan dari kalian satu orang.” Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Dalam keterangan hadis menjelaskan maka tinggalah seburuk – buruk manusia, cepatnya seperti burung akalnya seperti binatang huas. Ulama menerangkan bahwa maksudnya; kesigapan mereka dalam berbuat keburukan, melampiaskan hawa nafsu dan berbuat kerusakan seperti cepatnya seekor burung terbang.

Sedang dalam hal permusuhan dan kezhaliman mereka satu sama lain seperti kelakuan binatang buas yang sedang mengejar mangsanya, yang termaktub dalam syarah Muslim yang ditafsirkan oleh Imam Nawawi.***

Editor: M. Irzal

Sumber: Hadis Bukhari Muslim

Tags

Terkini

Terpopuler