Network
Portal Bojonegoro – Malam Jumat selalu diidentikan dengan malam sunah Rasul, hal tersebut sudah menjadi ungkapan kebiasaan dan istilah masyarakat khususnya di Indonesia.
Dimana malam Jumat selalu dianggap merupakan bahwa malam bagi pasangan suami isteri untuk berhubungan intim, padahal anggapan tersebut merupakan hanya sekedar istilah yang tidak banyak diketahui dasarnya
Meski demikian sebagian besar masyarakat khususnya umat Muslim, menganggap malam Jumat sebagian malam spesial untuk khusyu dalam ibadah dan amal.
Abu Nashar Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamadani mengutip riwayat yang menyebut perkawinan para nabi di hari Jumat.
Baca Juga: Jangan Pernah Menolak Rezeki Jika Datang Menghampirimu, Ini yang Akan Terjadi
روى أنس بن مالك رضي الله عنه بالإسناد الذي ذكرناه في المجلس الأول قال سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن يوم الجمعة فقال يوم صلة ونكاح قالوا كيف ذلك يا رسول الله قال لأن الأنبياء عليهم الصلاة والسلام كانوا ينكحون فيه
Artinya: Sahabat Anas bin Malik RA meriwayatkan dengan sanad yang telah kami sebutkan di bab pertama, ia bercerita bahwa Rasulullah SAW ditanya perihal hari Jumat.
Rasulullah menjawab: (Jumat) adalah hari hubungan dan perkawinan. Sahabat bertanya: Bagaimana demikian, ya Rasulullah? Nabi Muhammad SAW menjawab: Para nabi dahulu menikah di hari ini. (Abu Nashar Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamadani, As-Sab‘iyyat fi Mawa’izhil Bariyyat pada hamisy Al-Majalisus Saniyyah (Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa tahun, halaman 110). Artikel diambil dari: Awal Mula Keutamaan Sunnah Rasul Malam Jumat
Abu Nashar Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamadani melanjutkan bahwa hari Jumat merupakan hari perkawinan beberapa rasul dan orang shaleh.
Artikel Rekomendasi