Nabi SAW tidak Dapat Tidur Karena Sebutir Kurma

- 11 Desember 2021, 22:26 WIB
Ilustrasi kurma, Nabi SAW tidak Dapat Tidur Karena Sebutir Kurma.
Ilustrasi kurma, Nabi SAW tidak Dapat Tidur Karena Sebutir Kurma. /pictavio/Pixabay

Portal Bojonegoro – Kebiasaan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW menjadi contoh bagi kaum muslimin dalam menjalani kehidupan selama kita hidup di dunia.

Teladan tersebut sehingga terpilih orang – orang yang bersama dengan Beliau SAW menjadi manusia – manusia yang terbaik yaitu para sahabat – sahabatnya yang kita kenal hingga saat ini.

Dimana tidak ada suatu perkara pun meski kecil yang terlepas dari hikmah kehidupan yang baik untuk diteladani dari Rasulullah SAW.

Pada suatu ketika Nabi SAW tidak dapat memejamkan matanya sepanjang malam sehingga berkali – kali beliau mengubah posisi tidurnya.

Baca Juga: Telinga Berdengung, Tanda Nabi Muhammad SAW Rindu akan Umatnya

Keadaan tersebut membuat isteri beliau bertanya, “mengapa engkau tidak dapat tidur ya Rasulullah?” Belaiu SAW bersabda “tadi ada sebuah kurma yang tergeletak, karena khawatir kurma itu terbuang sia-sia, lalu saya memakannya. Sekarang saya merasa khawatir jangan-jangan kurma itu dikirim ke sini untuk disedekahkan.”

Keadaan itu kemungkinan besar bahwa kurma itu memang milik Nabi SAW, tetapi karena sedekah biasanya diberikan melalui Nabi SAW.

Namun perbuatan beliau itu telah menimbulkan keraguan di dalam hati sehingga beliau sulit untuk memejamkan mata. Beliau khawatir yang termakan itu adalah harta sedekah.

Demikianlah akhlak pemimpin kita, hanya karena suatu yang sepele, beliau tidak dapat tidur sepanjang malam.

Hikmahnya sangat terbalik jika dibandingkan dengan keadaan kita saat ini sebagai pengikutnya!

Diantara kita ada yang tidak mengetahui asal muasal harta maupun benda yang ada di dekat kita saat ini.

Hampir semua kita merasa biasa dan tetap tenang tanpa merasa bahwa harta benda merupakan milik kita dari hasil kerja keras atau usaha bekerja.

Baca Juga: Wajah yang Tidak Akan Terbakar Siksa Api Neraka

Kita tidak pernah merasa takut dan khawatir bahwa ada harta benda kita dari sesuatu yang tidak ketahui asalnya, belum lagi apa yang kita miliki tersebut hanya titipan sementara yang suatu saat kelak tidak dibawa mati.

Karena segala sesuatu akan dimintai pertanggung jawabannya terlebih soal harta benda darimana dan akan kemana kita belanjakan.

Mungkin diantara harta benda kita tersebut yang seharusnya ada hak seseorang yang harus kita bagi atau berikan dalam bentuk sedekah, guna membantu kita dalam jalan mencapai keridhoaan ilahi Allah SWT.

Semoga semua bisa menjadi nasehat, memahami hikmah dalam suatu keadaan yang mendatangkan ketaatan dan kebaikan. Wa Allahualam bi sawab.***

Editor: M. Irzal

Sumber: Kisah Muslim


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini