Sebanyak 552 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau Agam Sumatera Barat

14 Desember 2021, 22:22 WIB
Ikan Mati di Danau Maninjau Sumbar, Sebanyak 552 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau Agam Sumatera Barat. /Antara/


Portal Bojonegoro – Kondisi di danau Maninjau Kecamatan Tanjungraya Kabupaten Agam, Sumatera Barat kian memprihatinkan dengan matinya ikan.

Kematian ikan terus bertambah dan total jumlahnya sebanyak 550 ton hingga Selasa, 14 Desember 2021.

Jumlah ikan yang mati di Danau Maninjau sebelumnya hanya berjumlah 362 ton, namun bertambah 190 ton.

Sebagaimana pernyataan dari Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira di Lubukbasung, dari Antara News.

Baca Juga: 40 Rumah Terendam dan Jembatan Roboh Akibat Longsor dan Banjir yang Melanda Kabupaten Agam

"Ikan mati ini bertambah di Nagari Koto Gadang Anam Koto sekitar 190 ton," katanya.

Dengan penambahan itu, tambahnya total ikan mati di Nagari Koto Gadang Anam Koto menjadi 200 ton, karena sebelumnya hanya 10 ton.

Kematian ikan lainnya tersebar di Nagari Tanjung Sani 50 ton, Nagari Koto Kaciak 300 ton dan Nagari Koto Malintang dua ton.

"Jumlah ikan mati sekitar 552 ton di empat nagari atau desa adat itu semenjak beberapa hari lalu. Kematian ikan akibat oksigen berkurang di dalam danau setelah hujan disertai angin kencang melanda daerah itu," katanya.

Ia menambahkan, sebagian petani di Koto Gadang Anam Koto melakukan panen secara dini untuk mengurangi kerugian.

Ikan yang dipanen itu sudah siap panen dan langsung mereka packing untuk dikirim ke pasar tradisional.

Sementara bangkai ikan yang sudah mati tidak ada dibuang ke dalam danau.

Baca Juga: Banjir Bandang Menerjang Pemukiman Warga Transmagirasi di Kabupaten Solok Selatan

"Petani sangat peduli terhadap lingkungan, sehingga bangkai ikan tidak dibuang ke dalam danau. Sementara bangkai ikan di perairan daerah itu merupakan kiriman dari daerah lain," katanya.

Ikan mati itu bisa diolah menjadi tepung. Namun teknologi pengolahan itu belum bisa akibat lemak ikan di Danau Maninjau cukup tinggi.

Dengan kondisi itu, ikan yang mati tidak bisa diolah menjadi tepung. Sementara alat untuk mengolah tepung sudah ada.

"Ke depan kita berusaha bagaimana ikan bisa diolah menjadi tepung dalam meminimalisir pencemaran air danau," katanya.***

Editor: M. Irzal

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler