Portal Bojonegoro – Usai Grandprix Abu Dhabi digelar kritikan tertuju pada race director selaku penyelenggara laga Formula 1.
Dimana laga terakhir tersebut dimenangkan Max Verstappen dari Red Bull atas rivalnya dari Tim Mercedes Lewis Hamilton.
Para pengkritik beranggapan bahwa ada laga terakhir Abu Dhabi sangat kontroversi yang fokus kepada pihak Race director Michael Masi.
Dimana Max Verstappen mengalahkan Lewis Hamilton di lap terakhir setelah periode safety car usai, hal tersebut yang menimbulkan pertanyaan.
Baca Juga: Valentino Rossi Pamit Setelah 26 Tahun Berkarier di Moto GP
Formula 1 dianggap merupakan permainan yang adil dan integritas olahraga balap mobil paling bergengsi di dunia.
Tak ada yang meragukan Verstappen sebagai seorang pebalap yang layak menjadi juara dunia saat pebalap berusia 24 tahun asal Belanda itu dan juara dunia tujuh kali asal Inggris menyajikan salah satu musim paling menarik di Formula 1 tahun ini.
Namun, situasi yang melahirkan kemenangan sang pebalap Red Bull sangat kontroversial, sehingga menempatkan Masi, yang ditunjuk sebagai direktur balapan menggantikan pendahulunya, Charlie Whiting yang meninggal dunia pada 2019, berada di titik sasaran.
Saat safety car dikeluarkan jelang akhir lomba di Abu Dhabi, Masi menyatakan mobil-mobil yang dioverlap tidak diizinkan untuk melepaskan diri dari safety car sebelum balapan dilanjutkan.
Menabrak protokol, dia kemudian menyatakan hanya lima pebalap yang dioverlap di antara Verstappen dan Hamilton boleh melepaskan diri, ketimbang semuanya seperti peraturan biasanya.
Artikel Rekomendasi