Ini Penyebab Ledakan yang Menewaskan Seorang Warga di Cimanggu Pandeglang Banten

- 11 Januari 2022, 06:05 WIB
Petugas saat mengevaluasi korban ledakan misterius di Cimanggu, Kabupaten Pandeglang. Ini Penyebab Ledakan yang Menewaskan Seorang  Warga di Cimanggu.
Petugas saat mengevaluasi korban ledakan misterius di Cimanggu, Kabupaten Pandeglang. Ini Penyebab Ledakan yang Menewaskan Seorang Warga di Cimanggu. /Aldo Marantika/Kabar Banten

Portal Bojonegoro – Ledakan yang terjadi di Cimanggu Pandeglang Banten, akhirnya diketahui pihak kepolisian.

Dimana kejadian ledakan dari sebuah rumah tepatnya di Kampung Cisaat Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada Minggu (9/1) sekira pukul 20.30 WIB.

Diduga disebabkan dari bahan peledak untuk pembuatan bom ikan, dan lokasi kejadian TKP sudah diamankan oleh pihak kepolisian dari Polda Banten.

Baca Juga: Ledakan di Pandeglang Banten Tewaskan Seorang Warga dan Seorang Ibu Alami Luka Berat

“Hari ini Unit Jibom Satbrimob Polda Banten telah melakukan sterilisasi, dilanjutkan dengan olah TKP (tempat kejadian perkara) oleh Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten. Paralel dengan itu, Biddokes Polda Banten juga telah melakukan autopsi atas tubuh UL (41) di RSUD Berkah Pandeglang,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol. Shinto Silitonga di Serang, Senin, 10 Januari 2022.

Ia mengatakan, dari rangkaian sterilisasi oleh Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten dan olah TKP Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten pada siang hingga sore tadi ditemukan beberapa bungkus plastik kecil sisa flash powder, serbuk belerang, potasium, termasuk alat tumbuk, dan saringan.

“Sesuai dengan hasil analisa dan evaluasi bersama pada menjelang malam tadi dapat disimpulkan bahwa sumber ledakan berasal dari bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom ikan, efek ledakan cenderung 'low explosive', bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme,” kata Shinto Silitonga.

Sejalan dengan itu, kata dia, Unit Jibom Satbrimob Polda Banten juga tidak menemukan power dan initiatior saat melakukan sterilisasi, sebagaimana biasa digunakan oleh kelompok terorisme yang senantiasa memadukan power, initiator, explosive, switching, casing dan countainer dalam setiap aksi pembuatan bom.

“Dari karakter bahan peledak yang ditemukan di TKP, tidak ada 'power' dan 'initiator'-nya, sehingga disimpulkan bahwa bahan peledak itu bukan bom untuk aksi teroris, namun digunakan untuk menangkap ikan dengan bahan peledak,” kata Shinto Silitonga.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah