Mengenal Jukut Harsyan, Warisan Kuliner Jawa Kuno yang Terbuat dari Bebek Rempah dan Batang Pisang

- 23 Maret 2022, 09:31 WIB
Ilustrasi kuliner Jawa yang wajib dicoba
Ilustrasi kuliner Jawa yang wajib dicoba /HARRY SURJANA/PR/

PORTAL BOJONEGORO – Jukut Harsyan adalah salah satu kuliner khas Nusantara Indonesia yang punya perjalanan sejarah panjang dan menarik untuk ditelusuri. Bahkan hidangan ini konon sudah ada sejak zaman dahulu pada masa kerajaan Mataram Kuno di dataran Jawa.

Dilansir Portal Bojonegoro dari Jalur Rempah Kemdikbud RI, bahwa hidangan Jukut Harsyan sudah ada sejak era Mataram Kuno di Jawa berdasarkan beberapa sumber tulisan, seperti tercatat pada Prasasti Panggumulan I 824 Saka (902 Masehi), Prasasti Watukura 824 Saka (902 Masehi), dan prasasti Paradah II 865 Saka (943 Masehi).

Kemudian Prasasti Panggumulan I dan Prasasti Watukura berasal dari masa Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambu yang  memerintah kurang lebih selama 12 tahun (899-911 M/821-833 S), sedangkan Prasasti Paradah II ditulis pada masa Pemerintahan Mpu Sindok Sri Isanawikrama Dharmottunggadewa yang berlangsung selama 19 tahun (929-948 M/851-870 S).

Baca Juga: Jalur Rempah Kemdikbud RI Butuh Video Editor Minimal Lulusan D3, Tertarik? Ini Kriterianya

Maka bisa dipastikan, sup Jukut Harsyan ini telah ada sejak abad ke-10 Masehi, dan jika dihitung umurnya, makanan ini kini usianya sudah sekitar 1.119 tahun

Kuliner Jukut Harsyan ini lalu berkembang sampai diera Majapahit dan konon menjadi hidangan mewah bagi para raja. Menu ini tergolong makanan unik karena menggunakan bahan-bahan khusus, yang berpadu dengan rempah-rempah khas Nusantara sehingga cita rasanya semakin nikmat.

Jukut Harsyan sendiri merupakan makanan jenis sup dengan berbahan dasar yakni daging bebek dan batang muda pohon pisang yang diolah dengan citarasa pedas.

Baca Juga: Viral! Seorang Wanita Pengendara Motor Tabrak Ruangan SPKT Polres Siantar

Sup Jukut Harsyan dibuat dari berbagai macam rempah yang kaya akan aroma seperti kencur, lengkuas, kunyit, yang ditabur kemenyan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan cita rasa dan aroma pada makanan ini.

Menariknya, jumlah rempah yang digunakan untuk memasak Jukut Harsyan punya filosofi yang melambangkan keluarga Pandawa, yaitu satu ruas kencur sebagai simbol Yudhistira, empat ruas lengkuas yang merupakan simbol Bima, dan tiga ruas kunyit sebagai simbol Arjuna. Bumbu-bumbu memasak Jukut Harsyan itu sudah diatur dalam pedoman Dharma Caruban.

Seiring waktu, resep jukut sudah banyak yang dimodifikasi, seperti di Pulau Bali, makanan ini dibuat dari batang muda pisang dengan daging babi atau ayam. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat, makanan ini sebagian besar menggunakan daging ayam atau disebut Kandoq kelaq ares.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Semakin Dilirik Penyelenggara Balap Dunia, Ini Kata Menparekraf Sandiaga Uno

Sedangkan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan disebut Pa'piong Bura yang juga menggunakan daging Ayam dengan batang muda pisang. Sementara di Mojokerto, Jawa Timur, tepatnya Trowulan yang dahulu merupakan pusat dari Kerajaan Majapahit, Jukut Harsyan lebih dikenal sebagai Asam-Asam Bebek.

Jukut Harsyan menjadi salah satu bukti keagungan budaya Nusantara yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Apalagi kuliner yang kaya akan rempah ini masih terjaga kelestariannya. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x