Kasus Cacar Monyet Meningkat Dengan Cepat, WHO Ambil Tindakan Khusus

- 5 Juli 2022, 11:27 WIB
Kasus cacar monyet kian merebak di beberapa negara bagian, Amerika Serikat distribusikan vaksin untuk pencegahan.
Kasus cacar monyet kian merebak di beberapa negara bagian, Amerika Serikat distribusikan vaksin untuk pencegahan. /Pixabay/

PORTAL BOJONEGORO - Waspada dengan penyebaran kasus cacar monyet yang belakangan ini meningkat secara dramatis, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) desak diadakannya tindakan khusus untuk menekan penyebaran virus baru ini.

Di Eropa, kasus cacar monyet tercatat tiga kali lipat dalam dua pekan terakhir.

Eropa juga menjadi pusat wabah global virus dengan 90 persen kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dilaporkan di sana.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat, Lakukan Amalan Ini, Maka Satu Keluarga Dijamin Masuk Surga

Terhitung sejak 15 Juni 2022, kasus infeksi baru meningkat tiga kali lipat dengan total 4.500 kasus terkonfirmasi di 31 negara Eropa.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa, Henri Kluge, meminta pemerintah untuk meningkatkan upaya pencegahan cacar monyet.

Ia menegaskan, amat penting untuk memperhatikan waktu dalam upaya tersebut.

Baca Juga: Ada 3 Jenis Hewan Yang Sah Dalam Al-Qur'an Untuk Dijadikan Kurban

Dilansir dari Tasikmalaya-PikiranRakyat, WHO: Kasus Cacar Monyet Meningkat, Ketahui Cara Penyebarannya.

"Tindakan mendesak dan terkoordinasi sangat penting jika kita ingin mengubah arah dalam perlombaan untuk membalikkan penyebaran penyakit ini yang sedang berlangsung," kata Kluge.

Sebelumnya, WHO menolak untuk menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Baca Juga: Patungan Beli Hewan Kurban Yang Sah dan Tidak Sah Menurut Buya Yahya

Namun Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, cacar monyet adalah ancaman kesehatan yang terus berkembang.

Cacar monyet umumnya menyebar melalui kontak fisik dekat.

Namun pada banyak kasus sekarang, virus cacar monyet menular lewat hubungan seks.

Baca Juga: Pemkab Bojonegoro Komitmen Penanggulangan AKI, AKB dan Stunting

Kemudian pada sebagian kecil kasus, pasien tidak tertular dari kontak seksual.

Kluge melaporkan, mengacu pada informasi yang tersedia di Eropa, hampir 10 persen dirawat di rumah sakit untuk perawatan atau isolasi dan satu pasien berakhir di unit perawatan intensif.

Tidak ada ruang untuk berpuas diri. Terutama di sini di Kawasan Eropa dengan wabah yang bergerak cepat yang setiap jam, hari dan minggu memperluas jangkauannya ke daerah yang sebelumnya tidak terpengaruh," pungkas Kluge.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x