Baca Juga: Ziarah Kubur! Haram Hukumnya Mencabut Rumput Di Atas Kubur, Simak Penjelasannya
Mendengar permintaan raja, Abu Nawas hanya bisa terdiam. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Ia masih bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar-benar angin.
Hal tersebut lantaran angin tidak bisa dilihat. Tidak seperti air meskipun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat.
Abu Nawas hanya diberikan waktu selama 3 hari, dan tidak lebih. Dia kemudian pulang dengan membawa tugas dari baginda raja.
Hal itu tidak membuatnya sedih. Karena berpikir merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan. Dia yakin bahwa dengan berpikir akan terbentanglah jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi.
Dengan berfikir pula ia bisa menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan terutama orang-orang miskin. Karena tak jarang Abu Nawas menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari baginda raja atas kecerdikannya.
Namun sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk menangkap angin, apalagi sampai memenjarakannya. Sedangkan besok merupakan hari terakhir yang telah ditetapkan oleh baginda raja.
Baca Juga: Quraish Shihab: Mengungkap Makna di Balik Surah Al-Ikhlas
Abu Nawas hampir putus asa. Ia benar-benar tidak bisa tidur walaupun hanya sekejap. Mungkin sudah takdir, kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah baginda. Ia berjalan gontai menuju istana.
Artikel Rekomendasi