Di sela-sela kepasrahannya akan takdirnya itu, ia teringat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.
Dia berguman dalam hati sambil berkata, bukankah jin itu tidak terlihat?
Ia langsung kegirangan dan segera berlari pulang. Sesampainya di rumah, ia langsung bergegas mempersiapkan segala sesuatunya untuk menuju istana.
Setelah sampai di gerbang istana, Abu Nawas langsung dipersilahkan masuk oleh para pengawal karena baginda sedang menunggu kehadirannya. Dengan tidak sabar baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas.
“Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin hai Abu Nawas?” tanya baginda.
“Sudah paduka yang mulia," jawab Abu Nawas dengan wajah berseri-seri.
Abu Nawas kemudian mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian botol tersebut diserahkan kepada Baginda. Baginda Raja menimang-nimang botol itu sebelum bertanya lebih lanjut.
“Mana angin itu hai Abunawas?” tanya baginda.
Artikel Rekomendasi