Fransiskus mengatakan bahwa dikalangan usia anak, umum diiringi dengan batuk karena kesulitan dalam upaya mengeluarkan lendirnya. Untuk mengetahui kondisi peradangan itu, dapat dilakukan CT-Scan sinus paranasal.
"Tujuannya apakah ditemukan penumpukan cairan atau penebalan mukosa (lapisan selaput lendir yang berfungsi untuk membuat udara setelah dihirup),’” Kata dia
Selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi agar diketahui apakah ditemukan adanya pembengkakan atau penyempitan pada saluran muara sinus.
Baca Juga: 7 Tanda Kiriman Santet Gagal Mengenai Sasaran Menurut Pakar Spritual Mbah Yadi, Coba Cek Dirumahmu
Setiap penyakit yang tidak ditangani dengan baik akan berakibat komplikasi, pada kasus sinusitis itu bisa berdampak pada mata menjadi bengkak sampai dapat mempengaruhi penglihatan. Penyakit sinusitis itu tidak selalu harus ditangani dengan tindakan operasi sebagai solusinya.
"Ada tindakan yang bisa dilakukan untuk langkah non operasi seperti misalnya memperbaiki gaya hidup, kemudian menghindari paparan debu yang menyebabkan alergi, olahraga teratur untuk meningkatkan imun tubuh," Jelas Fransiskus.
Selain memperbaiki gaya hidup, menghindari paparan zat yang dapat mengganggu lapisan dalam (mukosa) hidung juga bisa dilakukan dengan metode pengobatan yang bisa mengurangi radang/pembengkakan dan bisa mengurangi alerginya, serta obat yang dapat mengurangi sumbatan.
Baca Juga: OTW Santuy, Pemilik 4 Weton Mahaguru Ini Bakal Memiliki Keagungan dan Kekuasaan
Fransiskus menambahkan bahwa pemberian antibiotik harus diberikan sebijak mungkin karena penyakit sinusitis itu paling banyak disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
Setelah dilakukan pengobatan secara maksimal tetapi tidak ditemukan perubahan, maka langkah terakhir akan dilakukan tindakan operasi dengan tujuan membuka saluran yang tertutup atau tersumbat, dan memelihara lapisan-lapisan yang masih berfungsi dengan baik.
Artikel Rekomendasi