Network
PORTAL BOJONEGORO - Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang terlibat.
Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh seseorang.
Bulan Ramadan yang suci Di bulan ini, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan.
Pertanyaan, apakah pacaran pada bulan puasa di bolehkan?
Baca Juga: Kabar Gembira! THR dan Gaji 13 PNS Cair Di Bulan Ramadhan 2022
Menjawab pertanyaan itu, Ustazah Oky Setiana Dewi mengatakan tidak di perbolehkan pacaran di bulan suci Ramadhan.
“Itulah yang dikatakan Rasulullah Ahallallahu Alaihi Wasalam, Orang-orang yang melaksanakan itu lupa. Bahwa puasanya hanya menahan lapar dan haus saja. Padahal ada yang di larang yakni mengatakan perkataan-perkataan yang kotor, kasar, dan juga perkataan yang menibulkan Syahwat.
Perkatan-perkataan yang diberikan kepada lawan jenis yang bukan mahram seperti laki-laki ash nabi, laki-laki asing itu juga nggak boleh,” Kata Ustazah Oky Setiana Dewi dikutip Portal Bojonegoro.com pada Minggu 10 April 2022 dari akun Tik Tok @Pemuda_Hijrah1008
Selain itu, Islam sendiri tidak mengenal istilah pacaran.
Menurut ajaran Islam, hukum berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya itu diharamkan. Larangan ini tertulis dalam hadis yang berbunyi:
Baca Juga: Ini Wirid Pembuka Aura Menurut Pakar Kejawen, Baik Di Amalkan Di Bulan Ramadhan
Artikel Rekomendasi