PORTAL BOJONEGORO - Harga komoditi bahan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru mengalami kenaikan.
Salah satunya adalah harga cabe yang mengalami kenaikan yang signifikan.
Dilangsir Portal Bojonegoro dari PMJnews, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, beberapa harga pangan melonjak di pasaran.
Seperti, komoditas yang saat ini menjadi sorotan yaitu harga cabai, khususnya cabai rawit hijau.
Berdasarkan, data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), hari ini Kamis, 16 Desember 2021, harga cabai rawit merah di pasar tradisional secara nasional naik Rp 2.200, (2,61 persen) menjadi Rp 86.500 per kg.
Bahkan, harga cabai rawit merah menyentuh 175 ribu per kg. Misalnya, di Tual (Maluku), Rp165 ribu di Ternate (Maluku Utara), dan Rp145 ribu di Sorong, Papua.
Baca Juga: Sepeda Motor Ini Merambah Pasar As
Walaupun, tidak sebesar cabai rawit merah, harga jual cabai rawit hijau naik sebesar Rp 400 atau 0,7 persen menjadi Rp 57.400 per kg.
Sedangkan, data statistik harga Kementerian Perdagangan (Kemendag), rata-rata nasional harga cabai rawit merah hingga Selasa, 21 Desember 2021 tembus Rp 90.800 per kilogram (kg) naik 4,49 persen dari hari sebelumnya.
Menanggapi kenaikan harga pangan dan cabai, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, kenaikan harga cabai menjelang Nataru lantaran faktor cuaca.
Baca Juga: Ini Kata Gubernur Jawa barat, Tentang Naiknya Angka Pengangguran di Jawa Barat
“Curah hujan yang tinggi mengganggu produksi sekaligus distribusi cabai,” ucap Lutfi di Jakarta, Rabu, 22 Desember 2021, kemarin.
Menurut Mendag produksi dan distribusi cabai terganggu maka membuat sisi pasokan menurun bila dibandingkan permintaan. Dampak berikutnya, harga cabai melonjak.
“Cabai tinggi karena persis panen terjadi hujan yang cukup tinggi. Sehingga, supply (pasokan) agak terganggu, jadi harganya tinggi,” pungkasnya.***