Dosen Jember Masuk 58 Tokoh Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

- 30 Oktober 2021, 09:10 WIB
 Prof Bambang Kuswandi, dosen di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur., Dosen Jember Masuk Tokoh Ilmuwan Berpengaruh di Dunia.
Prof Bambang Kuswandi, dosen di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur., Dosen Jember Masuk Tokoh Ilmuwan Berpengaruh di Dunia. /Antara


Portal Bojonegoro – Dosen sekaligus Guru Besar dan Farmasi Universitas Jember, terpilih dalam daftar 58 tokoh ilmuwan yang berpengaruh di dunia.

Adalah Profesor Bambang Kuswandi menjadi ilmuwan Indonesia yang dipilih berdasarkan versi Stanford University Amerika Serikat.

Dimana berkat hasil penelitian dan pengembangan Sistem Sensor Kimia dan Biologi terhadap obat, pangan dan kesehatan menjadikan Dosen yang juga Wakil Rektor III Universitas Jember (Unej) itu dijadikan rujukan.

Baca Juga: Karya Fotografer Asal Banda Naira Tampil Pameran Seni Biennale Jogja 2021

"Alhamdulillah, tentu saja penghargaan itu menjadi penyemangat bagi saya untuk lebih giat meneliti dan bersyukur jika ternyata hasil penelitian saya dijadikan rujukan oleh peneliti lain," kata Bambang Kuswandi dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, 28 Oktober 2021.

Menurutnya, terdapat 70 karya tulis ilmiah hasil penelitiannya mengenai sensor kimia dan biologi yang dimuat oleh berbagai jurnal ilmiah internasional.

"Saya mulai meneliti sensor kimia dan biologi sejak menempuh kuliah pascasarjana di University of Manchester Institute of Science and Technology (UMIST) di Inggris tahun 1997 dan menjadikan kajian tersebut sebagai tema tesis dan disertasi," tuturnya.

Prof. Bambang memilih fokus pada sensor kimia dan biologi karena aplikasinya dibutuhkan oleh masyarakat luas, sementara untuk pengembangannya tidak selalu memerlukan standar laboratorium yang canggih.

Baca Juga: Rafael Akhirnya Menerima Hasil Keputusan Kapolri terkait Status Kelulusannya yang Hilang

Salah satu contoh sensor kimia yang dkembangkan antara lain sensor untuk mengetahui kesegaran ikan atau produk berbasis ikan seperti fillet ikan, sehingga dengan sensor itu maka konsumen bisa mengetahui dengan gampang apakah produk yang di belinya masih segar atau sudah tidak layak konsumsi.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini