Subduksi Lempeng Samudra Indo Australia Menjadi Penyebab Gempa Guncang Banten dan Sekitarnya

- 14 Januari 2022, 23:14 WIB
Peta laporan masuk dampak gempa di wilayah Banten, DKI Jakarta, Bandung dan daerah lainnya.,  Subduksi Lempeng Samudra Indo-Australia Menjadi Penyebab Gempa Guncang Banten dan Sekitarnya.
Peta laporan masuk dampak gempa di wilayah Banten, DKI Jakarta, Bandung dan daerah lainnya., Subduksi Lempeng Samudra Indo-Australia Menjadi Penyebab Gempa Guncang Banten dan Sekitarnya. /Sumber : Eurthquake Network/

Portal Bojonegoro - Subduksi lempeng Samudra Indo Australia menjadi penyebab Gempa guncang Banten dan sekitarnya, Jumat 14 Januari 2022 sore.

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bahwa penyebab gempa berkekuatan 6,6 M di wilayah Banten pada Jumat sore, akibat aktivitas subduksi lempeng Samudra Indo-Australia yang menghunjam ke bawah ke Lempeng Benua Eurasia.

Dimana gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal berdasar lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

Baca Juga: Gempa Susulan Terjadi Lima Kali Mengguncang Banten Laporan BMKG

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng samudra Indo-Australia menghunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia atau tepatnya ke bawah pulau Jawa hingga NTT," ujar Dwikorita dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, dari Antara News.

Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) atau akibat dari patahan naik.

Sementara berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, lokasi pusat gempa bumi berada di laut, di perairan selatan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Kepala PVMBG Andiani mengatakan daratan sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan sedimen berumur kuarter hingga tersier.

Endapan kuarter dan endapan tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated), serta memperkuat efek guncangan, dengan demikian rawan gempa bumi.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini