Network
PORTAL BOJONEGORO – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah memutuskan tidak memberlakukan tes PCR ataupun Antigen sebagai syarat menonton ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu mulai tanggal 18 sampai 20 Maret 2022.
Namun, meskipun demikian Pemerintah mengimbau calon penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat.
“Memang Instruksi Mendagri dan SE Kasatgas COViD-19 yang baru belum kami terima, tetapi walaupun tanpa tes PCR dan Antigen penonton kami minta para penonton untuk tetap menerapkan protocol kesehatan ketat,”ujar Asisten Ill Setda Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dr Nurhandini Eka Dewi di Mataram, pada Selasa 8 Maret 2022 kemarin.
Baca Juga: Kabar Baik !! Tes PCR dan Antigen Akhirnya Dihapus Pemerintah
Nurhandini menuturkan, mengingat aturan tak lagi PCR maupun Antigen ini berlaku bagi penonton yang sudah vaksinasi Covid-19 doeis kedua, sedangkan bagi yang belum maupun baru mendapat vaksin pertama belum diatur.
Maka dari itu, penerapan protokol kesehatan CoviD-19 ketat penting untuk dipahami para penonton MotoGP.
“Nah kalau yang belum vaksin atau baru vaksin dosis pertama bagaimana. Pasti banyak hal bisa terjadi. sehingganya untuk antisipasi, penonton MotoGP harus memiliki aplikasi PedulilLindungi. Bagaimana buat yang belum punya aplikasi? Kita tunggu instruksi dan SE Kasatgas yang terbaru dulu, sehingaa kami bisa mengambil langkah apa yang tepat. Karena itu menjadi dasar kami membuat aturan,” ujarmya.
Selain itu, Nurhandini mengatakan akan menyiagalkan tim satgas CovID-19 yang terdiri dari sejumilah unsur, mulai petugas kesehatan dan keamanan.
Baca Juga: Ini Cuan Gaji Para Pembalap MotoGP Musim 2022
“Walaupun pemerintah telah memutuskan tidak ada PCR dan Antigen untuk penonton MotoGP Pemprow NTB tetap. Kami sudah mermiliki tim pengendali prokes MotoGP. Tim ini dari lintassektor, mulai pihak keamanan, tenaga kesehatan dan unsur lainnya. Kapan mereka mulai standby? H-2 atau H+1 MotoGP sudah di lapangan, termasuk lengkap dengan membawa masker, kata mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB ini,” ungkapnya.
Artikel Rekomendasi