Kunjungi Akper Rumkit Tingkat III, UPT BP2MI Manado Bahas Kerjasama Penyiapan Calon PMI

- 9 Maret 2022, 18:01 WIB
Kunjungi Akper Rumkit Tingkat III, UPT BP2MI Manado Bahas Kerjasama Penyiapan Calon PMI
Kunjungi Akper Rumkit Tingkat III, UPT BP2MI Manado Bahas Kerjasama Penyiapan Calon PMI /

PORTAL BOJONEGORO— Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag beserta tim melakukan kunjungan ke Akademi Keperawatan (Akper) Rumkit Tingkat III Manado, Selasa 8 Maret 2022.

Adapun kunjungan yang dilakukan terkait koordinasi sekaligus membahas rencana kerjasama peningkatan kualitas SDM dalam rangka penyiapan calon pekerja migran Indonesia (CPMI).

Menurut Hendra, saat ini permintaan tenaga kerja oleh beberapa negara di Eropa dan Asia terbilang cukup tinggi, terlebih tenaga kerja di bidang kesehatan.

Baca Juga: Fasilitasi Pemulangan PMI Ukraina ke Daerah Asal, ini Penegasan Kepala BP2MI Benny Rhamdani

Hal inilah yang melatarbelakangi pihaknya untuk gencar bergerilya ke beberapa lembaga pendidikan khusus bidang kesehatan, guna menjalin kerjasama dalam hal penyiapan calon pekerja untuk di tempatkan di negara-negara yang sedang membutuhkan.

“Saat ini permintaan pekerja di bidang kesehatan sedang tinggi-tingginya khususnya di negara Jepang dan Jerman serta beberapa negara di Timur Tengah karena di negara mereka sedang terjadi kekurangan tenaga kerja di bidang ini, maka dari itu kami mengajak Akper Rumkit Manado untuk bekerjasama dalam hal peningkatan kualitas SDM dalam rangka penyiapan calon pekerja migran Indonesia agar ketika ditempatkan mereka sudah siap” ungkap Hendra.

Masih menurut Hendra, melalui kunjungan ini pihaknya telah mengusulkan ke Manajemen Akper Rumkit Tingkat III Manado untuk memasukkan bahasa Jepang pada kurikulum tingkat akhir, agar para lulusan yang ingin bekerja ke Jepang sudah memiliki skill bahasa yang dibutuhkan dan siap untuk bekerja disana.

Baca Juga: Kasus Penipuan Investasi, Polisi Telusuri Aliran Dana Doni Salmanan ke Infuluencer Lain

“Saat ini Jepang paling banyak memiliki demand untuk ditempatkan disana sebagai Nurse dan Careworker melalui program Government to Government Jepang dan Specified Skilled Worker. Nah untuk itulah kami mengusulkan agar memasukkan bahasa Jepang pada kurikulum tingkat akhir, agar mahasiswa mereka yang ingin bekerja ke Jepang sudah memiliki skill bahasa yang dibutuhkan dan siap untuk ditempatkan di sana,” tutur Hendra.

Halaman:

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah