Network
PORTAL BOJONEGORO - Kementrian Agama di bagian Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), telah membuka 25.000 kuota bagi UMK yang ingin mengajukan sertifikasi halal gratis.
Program sehati atau sertifikasi halal gratis akan dimulai pada bulan maret ini sampai dengan desember 2022.
Program ini akan berlaku sepanjang tahun dan UMK yang mendaftar mendapakan prioritas dari BPJP.
Baca Juga: Pangeran William Dan Kate Middleton Mendapat Penolakan Akan Kehadirannya Di Desa Ini
Program ini telah diluncurkan sejak tahun 2021 yang merupakan kolaboratif antara BPJP Kemenag dengan kementrian, lembaga, instansi, platform digital, perbankan, swasta dan pemerintah daerah baik di provinsi maupun di daerah kabupaten / kota.
Program Sehati hanya diperuntukkan hanya kepada UMK yang memenuhi syarat melakukan pernyataan mandiri kehalalan produknya (halal self declare).
Sebagaimana yang di atur dalam peraturan BPJP.
Tapi pelaku UMK tidak usah khawatir karena bisa juga mendapatkan fasilitas pembiayaan gratis dari kementrian lain, dinas-dinas pemerintah daerah, perbankan maupun swasta dan instansi.
Baca Juga: Sayang Dilewatkan, Kenali 5 Dampak Keseringan Menguncir Rambut Berikut ini
Dan perihal pembiayaan sampai sekarang masih dikonsolidasikan bersama dengan berbagai pihak antara lain kementerian keuangana, koperasi usaha kecil dan menengah, kantor staf presiden, asosiasi usaha, gubernar dan juga perbankan.
112 lembaga atau fasilitator yang menyediakan anggaran biaya sertifikasi halal bagi UMK, dengan total mencapai Rp. 16,5 miliar kepada pelaku yang mendapatkan ini ada sekitar 7, 160 UMK.
Untuk program ini, BPJH telah mengadakan Roadshow ke berbagai pihak dengan maksud agar bisa mendapatkan dukungan fasilitisasi pembiayaan UMK bersertifikasi halal dari pihak - pihak yang dituju.
BPJH menargetkan pada tahun 2022 ini mereka akan berusaha menyertai sertifikasi halal untuk 10 juta produk.***
Artikel Rekomendasi