Kemenag Ungkap Ada Kemungkinan Perbedaan 1 Ramadan 1443 Hijriyah Antara Muhammadiyah, NU dan Pemerintah

- 29 Maret 2022, 22:49 WIB
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib,
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, /Kemenag /

PORTAL BOJONEGORO - Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan ada kemungkinan perbedaan 1 Ramadhan 1443 Hijriah antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah.

Meskipun ada potensi perbedaan awal Ramadan, Kemenag meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga keharmonisan antar umat beragama.

"Terkait awal Ramadhan maka kita harapkan kepada seluruh masyarakat umat Islam untuk tetap menjaga harmonisan,” terang Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib, dilansir dari PMJNews, Selasa 29 Maret 2022.

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap, Dea Onlyfans Sudah Setahun Jualan Konten Porno Dirinya //

“Meskipun nanti kemudian apabila memang ternyata ada perbedaan dalam penetapan Ramadhan," ujarnya menambahkan.

Menurut Adib, dalam penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriyah dapat dilakukan dengan dua cara. Antara lain, berdasarkan pada perhitungan ilmu hisab dan rukyatul hilal.

Adapun proses pengamatan terhadap hilal akan dilakukan pada 1 April 2022 mendatang.

Baca Juga: Selain Dea, Polisi Kantongi Nama Konten Kreator Pendistribusi Foto dan Video Syur di OnlyFans

"Jadi pada sidang isbat itulah kita akan menentukan terkait dengan awal bulan Ramadhan 1443. Apakah jatuh pada 2 April atau 3 itu bergantung pada hasil laporan para petugas yang melakukan proses pengamatan terhadap keberadaan hilal di 101 titik seluruh wilayah NKRI," jelasnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksanaan ibadah Ramadhan 1443H/2022M.

Halaman:

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini