Cerita Imam Sibawaih Sang Pendekar Nahwu Yang Gurunya Merasa Tersaingi

- 10 Agustus 2022, 21:59 WIB
Cerita Imam Sibawaih Sang Pendekar Nahwu Yang Gurunya Merasa Tersaingi
Cerita Imam Sibawaih Sang Pendekar Nahwu Yang Gurunya Merasa Tersaingi /UNSPLASH/Towfiqu barbhuiya

PORTAL BOJONEGORO - Sang pendekar nahwu, Abu Bisyr, Amr bin Utsman bin Qanbar al-Farisi adalah nama lengkap dari Imam Sibawaih. Beliau lahir di desa Baydha', daerah perkampungan Syiraz pada tahun 148 H/765 M.

Nama Sibawaih merupakan susunan dari dua kata : "Sib" dan "Waih" yang dalam bahasa Persia berarti buah apel dan aromanya.

Konon julukan ini melekat karena dari tubuh beliau mengeluarkan aroma buah apel. Selain itu beliau juga dikenal sebagai sosok "cowok cool."

Seorang murid bisa melampaui gurunya adalah sebuah prestasi yang dibuktikan oleh Imam Sibawaih.

Baca Juga: Malaikat ini Mampu Membuat Jibril AS Gelisah Sampai Menahan Ucapannya

Bagaimana sepak terjang beliau ?

"Hei, Sibawaih! Betulkanlah dulu lisanmu (dalam berucap)."

Barangkali komentar para pakar hadits tersebut yang menjadi pelecut semangat Sibawaih muda untuk menekuni fan Nahwu yang ketika itu, ia melakukan kesalahan dalam melafalkan hadits dihadapan para pakar Hadits.

Guru-guru beliau di antaranya adalah Hamad bi Salamah, Imam Ahfash al-Kabir, Yunus bin Habib, Isa bin Aus al-Bashri, dan yang paling masyhur adalah Imam Kholil bin Ahmad.

Selain itu metode belajar paling menonjol yang beliau terapkan ada dua :
- Menulis apa yang didengar
- Menanyakan apa yang belum dipaham lalu menafsirinya.

Karena metode inilah, lahir karya monumental, berjudul Al-Kitab yang mengkaji ilmu gramatika bahasa arab (nahwu).

Baca Juga: Antara Estetika, Seni dan Keindahan

Beliau sempat menikah dengan seorang perempuan cantik dari tanah Bashrah. Namun karena Imam Sibawaih lebih memprioritaskan dunia baca dan mengarang kitab dibanding sang istri, maka pada suatu kesempatan sang istri membakar kitab karangan Imam Sibawaih.

Setelah mengetahui hal itu Imam Sibawaih pingsan. Ketika sadar beliau langsung menjatuhkan talak padanya. Kepribadian beliau lebih peduli ilmu daripada pernikahan.

Konon kealiman Imam Sibawaih begitu masyhur dan menyebabkan Imam Kholil selaku guru beliau merasa tersaingi. Sehingga hal ini membuat Imam Kholil berinisiatif mengarang ilmu Arudl.

Beliau meninggal pada usia yang relatif muda, yakni 32 tahun. Tepatnya pada tahun 180 H/796 M.

Baca Juga: Estetikanya Estetika, Keindahannya Keindahan, Patut dicintai

Konon penyebabnya adalah kekecewaan yang teramat dalam seusai berdebat dengan Imam Kisai. Perdebatan ini terkenal dengan julukan "Masalah Zunburiyyah atau Kumbang Besar"***

Editor: M. Irzal


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x