Berikut Penyebab Asma Serta Cara Yang Bisa Anda Lakukan Untuk Mengobatinya

PORTAL BOJONEGORO - Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas.

Penyakit Asma dapat diderita oleh semua golongan usia, baik muda maupun tua.

Untuk sebagian orang, asma bukanlah penyakit yang serius dan parah.

Baca Juga: Berikut Penyebab Munculnya Kutu Air Serta Cara Mengobatinya

Akan tetapi, bagi sebagian orang lainnya asma merupakan gangguan pernapasan yang bisa mengganggu kegiatan sehari-hari dan bahkan mengancam jiwa.

Penyakit asma memang tidak bisa disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dikendalikan.

Hal ini dikarenakan asma sering berubah setiap waktu, sehingga perlu untuk berkonsultasi dengan dokter supaya bisa mengidentifikasi dan mencari solusi terbaik untuk mengendalikan asma, Seperti yang dilansir dari BeritaSoloRaya, Simak! Penyebab Asma dan Cara Efektif Menyembuhkannya.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Jantung, Kanker, Bakteri, Jamur, dan Menurunkan Berat Badan, Cukup Mengkonsumsi Kayu Manis

Penyebab dan Gejala Asma

Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa hal yang kerap menjadi pemicu asma, seperti asap rokok, debu, bulu hewan, udara dingin, infeksi virus dan paparan zat kimia.

Sejumlah pemicu tersebut dapat menimbulkan keluhan pada penderita asma, seperti sulit bernapas, batuk, mengi, dan rasa nyeri atau sesak di dada.

Baca Juga: Berikut Cara Mengobati Sakit Perut Dengan Obat Alami Daun Siri Cina

Pengobatan dan Pencegahan Asma

Pengobatan asma dapat akan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Tujuannya adalah untuk meredakan gejala asma, mencegah kekambuhan gejala, serta mengurangi pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan.

Metodenya bisa berupa pemberian obat-obatan atau operasi.

Meski sulit dicegah, ada upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya serangan asma, antara lain dengan menjalani vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur, Mengetahui pemicu munculnya gejala asma dan menghindarinya serta melakukan pemeriksaan ke dokter bila gejala tidak juga membaik setelah menjalani pengobatan.***