Warisan Imam Al-Ghozali ini Menjadi Cikal Bakal Pondok Pesantren di Indonesia

17 Agustus 2022, 04:56 WIB
Warisan Imam Al-Ghozali ini Menjadi Cikal Bakal Pondok Pesantren di Indonesia /Jendela Cianjur

PORTAL BOJONEGORO - Spirit ilmu pengetahuan agama yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW, turun kepada para ulama-ulamanya Rasulullah SAW.

Di Pondok pesantren salah satunya, mewakili dari Imam Al-Ghozali, karena pondok pesantren sekarang ini banyak yang tempatnya jauh dari pusat kota.

Dulu salah satunya yang mencikal bakali pondok pesantren adalah Imam Al-Ghozali, beliau ketika itu tinggal di Baghdad, di kota besar, ibu kota Islam pada saat itu.

Baca Juga: Kisah Teladan Kisah Fenomenal Ketawakalan Imam Al-Ghozali

Ada Madrasah, nama Madrasah itu Madrasah Nidhomiyah, dengan perdana menteri bernama Nidhom Al-Mulki, perdana menteri tersebut membikin sebuah Madrasah dan disebarkan di berbagai daerah dengan kurikulum dimana kurikulum tersebut diwarisi oleh pondok pesantren sekarang ini.

Kurikulum tersebut adalah perkumpulan antara Fiqih, Ilmu Al-Kalam, dan Tasawwuf. Tiga ilmu itu sangat dominan di pondok pesantren, karena itu adalah kurikulum resmi Madrasah Nidhomiyah yang dimana dilahirkan oleh para Alim Ulama'.

Madrasah yang mestinya di kota ini, kemudian dipindah oleh Imam Al-Ghozali di sebuah perkampungan, sehingga melahirkan Ribath-ribath yaitu, pendidikan tapi campur dengan model Tasawwuf, lahir dari tangan-tangan diantaranya Imam Al-Ghozali.

Dulu pondok pesantren banyak diluar Jawa, di Jawa salah satu pusatnya ada di Banten, melahirkan tokoh besar Syaikh Nawawi Al-Bantani, tetapi beliau tidak sempat merasakan kejayaan Banten, karena itu beliau pindah ke Makkah.

Baca Juga: Kisah Tersebarnya Islam Beserta Ilmunya Melalui Sayidina Ali R.A

Ada beberapa pusat-pusat pendidikan lagi di Indonesia yakni di Aceh, Palembang. Tapi sejak kedatangan Belanda pusat-pusat pendidikan ini sedikit demi sedikit dihancurkan.

Akan tetapi Allah punya kehendak yang lain, kehilangan beberapa pusat pendidikan islam maka lahirlah pusat pendidikan di Jawa yaitu Pondok Pesantren.

Yang di pelopori oleh tokoh-tokoh besar seperti Hasan Besari (Madiun), KH.Kholil Bangkalan, murid-muridnya hingga KH.Hasyim Asy'ari murid KH.Kholil Bangkalan.

Hasan Besari (Madiun) ini kemudian melahirkan Pondok Pesantren yang terkenal yaitu pondok Termas, ada seorang murid dari Hasan Besari yang kemudian mendirikan Pondok Pesantren setelah ia pulang dari Mesir.

Ketika di Mesir bertemu dengan Syaikh Az-Zabidi yang mensyarahi Ihya' Uluulmuddin, beliau belajar lama di Ruwak Jawa (kamar-kamar yang ada di lingkungan Masjid Al-Azhar) dan Ruwak Jawa itu yang menempati pertama adalah pendiri Pondok Pesantren Termas.

Baca Juga: Kisah Kesabaran Nabi Muhammad dan Terbunuhnya Abu Jahal

Ketika pulang beliau mendirikan pesantren, di Termas lahir dari Hasan Besari kemudian dari Hasan Besari juga lahir yang kemudian dikenal dengan Pondok Modern (Pondok Gontor) tiga pendiri Pondok Modern tersebut salah satunya adalah murid dari Hasan Besari.

Kemudian dari Termas lahirlah tokoh besar yaitu Syaikh Dimyati, dari Syaikh Dimyati lahir murid-murid yang luar biasa diantaranya Syaikh Munawwir pendiri Pondok Pesantren Krapyak Jogja.

Beliau punya putra yang bernama Raden Muhammad yang kemudian pindah ke Demak, mendirikan Pondok Pesantren Betengan.

Dalam ceramah KH.Abdul Ghofur Maimoen Zubair ini bercerita "para tokoh-tokoh hebat ini lahir di situasi yang hebat, jaringan-jaringan Alim Ulama' yang hebat-hebat, punya teman yang hebat-hebat, bisa dimengerti kalau mereka ini terpacu menjadi tokoh-tokoh luar biasa itu memang karena temannya juga hebat-hebat" tuturnya.***

Editor: M. Irzal

Sumber: ppalanwar.com

Tags

Terkini

Terpopuler