Kisah Teladan Kisah Fenomenal Ketawakalan Imam Al-Ghozali

PORTAL BOJONEGORO - Beliau Imam Al-Ghozali asalnya kaya, sangat kaya, guru besar, tidak ada yang menandingi kebesaran Imam Al-Ghozali.

Diceritakan akhirnya beliau membawa timba (sebagai) ikhtiar melakukan perjalanan di padang pasir antara Iraq sampai Yaman, beliau sama (yang dirasakan saat kaya dan miskin), artinya tidak punya apa-apa.

Di Iraq sampai Yaman itu perjalanan hampir sejauh 2000km tetap diberi rezeki terus, sampai negara Yaman kembali ke Makkah, Makkah menuju Madinah ke utara, terus ke Utara hingga sampai ke Masjid Damaskus.

Baca Juga: Kisah Abu Al-Ash dan Sayidah Zainab Putri Rasulullah SAW

Sampai sekarang masih dikerubungi, tempat beliau Imam Al-Ghozali mengarang kitab Ihya' Ulumuddin.

Ada orang yang bertemu beliau "يا حضرة الأمام لو سكنت في مسقط رءسك" Sebaiknya anda tinggal di tempat kelahiran anda, awalnya anda tinggal di Tasyqin, sekarang anda pulanglah, kok malah membawa timba.

Imam Al-Ghozali tidak mau, terus berpaling dan mengatakan "Kamu tidak tahu...? Bahwa setiap jalan satu langkah, ingat kepada Allah".

Ngendikan (kata) KH.Maimoen Zubair "ketika sudah kembali kepada Allah itu menjadi tempat terenak seseorang hidup di dunia, inilah sebagian tafsir dari ayat "وادخلناه في رحمتنا" (Nabi Luth) kami masukkan ke dalam Rahmat Kami (Rahmat Kenabian).

Baca Juga: Sebuah Filosofi Mengenai Kitab Kuning

Artinya : Dapat kembali kepada Allah tidak memiliki keinginan apapun, setiap hembusan naik turun nafas hanya ingat kepada Allah SWT".***