TNI Indonesia Bersiap, Prabowo Subianto: Fokus Strategi Penangkal Potensi Ancaman Perang

- 28 Februari 2022, 14:58 WIB
TNI Indonesia Bersiap, Prabowo Subianto: Fokus Strategi Penangkal Potensi Ancaman Perang.
TNI Indonesia Bersiap, Prabowo Subianto: Fokus Strategi Penangkal Potensi Ancaman Perang. /Foto: Instagram/@prabowo /

PORTAL BOJONEGORO- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingatkan ancaman militer Indonesia.

Menhan Prabowo mengatakan, ancaman militer berpotensi mengganggu kedaulatan Indonesia dan membahayakan keselamatan rakyat Indonesia.

Dalam rapat pimpinan kementrian pertahanan, Prabowo meyinggung kondisi geopolitik Indonesia yang terletak dipusaran konflik kekuatan-kekuatan besar di dunia.
Terutama, Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia dan Jepang.

prabowBaca Juga: Antara Lisensi Kapal Arrowhead 140 dari Prabowo Dengan Ijin Kapal Selam Nuklir Australia

Karena itu, Prabowo memastikan pijakan penyelenggaraan pertahanan negara akan difokuskan pada strategi penangkal berbagai potensi ancaman tersebut.

“Ancaman militer diperkirakan masih berpotensi muncul dan membahayakan kedaulatan NKRI, Keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer bisa berbentuk ancaman kekuatan militer asing, ataupun kekuatan bersenjata dari dalam negeri seperti konflik terbuka, perang konsesional, pelanggaran wilayah perbatasan darat, laut maupun udara, dan separatisme,” ujar Prabowo.
Meningkatnya eskalasi antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah menimbulkan ketidak pastian.

Pakar pertahanan Andi Widjajanto saat menjadi ahli dalam siding gugatan komponen cadangan di Mahkamah Konstitusi bahkan menyebut potensi perang terbuka antara dua negara adikuasa dapat terjadi dalam waktu dekat.

Menurut andi, Tiongkok telah menyusun renstra pertahanan bertujuan untuk menguasai kawasan Asia Pacifik. Khusunya dilaut China Selatan dan Guam.

Renstra ini diwujudkan melalui peningkatan Industri pertahanan secara Masiv dan rangkaian aksi provokasi di laut cina selatan.

Baca Juga: Militer Belanda Lakukan 'Kekerasan Berlebihan' Pada Revolusi Nasional Indonesia, PM Belanda Minta Maaf

“Ditahap kedua renstranya China 2000 sampai 2020 mereka siap menggelar kekuatan memenangkan perang laut China Selatan. Nanti di tahun 2020 sampai 2050 mereka siap menggelar kekuatan menang perang di Dua titik sekaligus sebagai patokannya yaitu Guam di Samudera Pacifik dan Edogarcia di Samudera Hindia,” ungkap Andi

Indonesia harus secara dini menyiapkan untuk itu. Ditengah ketegangan kedua negara adikuasa dan peluang masuknya Rusia, Jepang dan Australia dalam pusaran konflik, Indonesia dinilai perlu meningkatkan kekuatan militernya.

Diketahui, berdasarkan data Global Firepower militer Indonesia merupakan yang terbesar kedelapan dibawah AS, Rusi, Tiongkok, India, Jepang, Korsel, Pakistan dan disusul kesembilan Australia serta Kanda ke sepuluh.***

Editor: M. Irzal

Sumber: TikTok


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah