Cerita Imam Sibawaih Sang Pendekar Nahwu Yang Gurunya Merasa Tersaingi

- 10 Agustus 2022, 21:59 WIB
Cerita Imam Sibawaih Sang Pendekar Nahwu Yang Gurunya Merasa Tersaingi
Cerita Imam Sibawaih Sang Pendekar Nahwu Yang Gurunya Merasa Tersaingi /UNSPLASH/Towfiqu barbhuiya

Selain itu metode belajar paling menonjol yang beliau terapkan ada dua :
- Menulis apa yang didengar
- Menanyakan apa yang belum dipaham lalu menafsirinya.

Karena metode inilah, lahir karya monumental, berjudul Al-Kitab yang mengkaji ilmu gramatika bahasa arab (nahwu).

Baca Juga: Antara Estetika, Seni dan Keindahan

Beliau sempat menikah dengan seorang perempuan cantik dari tanah Bashrah. Namun karena Imam Sibawaih lebih memprioritaskan dunia baca dan mengarang kitab dibanding sang istri, maka pada suatu kesempatan sang istri membakar kitab karangan Imam Sibawaih.

Setelah mengetahui hal itu Imam Sibawaih pingsan. Ketika sadar beliau langsung menjatuhkan talak padanya. Kepribadian beliau lebih peduli ilmu daripada pernikahan.

Konon kealiman Imam Sibawaih begitu masyhur dan menyebabkan Imam Kholil selaku guru beliau merasa tersaingi. Sehingga hal ini membuat Imam Kholil berinisiatif mengarang ilmu Arudl.

Beliau meninggal pada usia yang relatif muda, yakni 32 tahun. Tepatnya pada tahun 180 H/796 M.

Baca Juga: Estetikanya Estetika, Keindahannya Keindahan, Patut dicintai

Konon penyebabnya adalah kekecewaan yang teramat dalam seusai berdebat dengan Imam Kisai. Perdebatan ini terkenal dengan julukan "Masalah Zunburiyyah atau Kumbang Besar"***

Halaman:

Editor: M. Irzal


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x